Rawan Pelecehan, Polisi Memperingatkan Pengungsi Wanita Ukraina terhadap Pria yang Memikat di Stasiun Kereta

- 13 Maret 2022, 14:04 WIB
Penumpang bergerak di peron setelah kedatangan kereta api dari Przemysl yang membawa pengungsi perbatasan Ukraina-Polandia di stasiun pusat Berlin Hauptbahnhof di Berlin, Jerman pada hari Jumat.
Penumpang bergerak di peron setelah kedatangan kereta api dari Przemysl yang membawa pengungsi perbatasan Ukraina-Polandia di stasiun pusat Berlin Hauptbahnhof di Berlin, Jerman pada hari Jumat. /UPI/Clemens Bilan/EPA-EFE

Polisi Federal Berlin mengkonfirmasi dalam sebuah posting di Twitter bahwa mereka telah menerima laporan tentang perilaku mencurigakan di stasiun tersebut.

"Tolong segera hubungi polisi jika Anda ditawari uang untuk akomodasi atau mengamati orang yang melakukannya," kata tweet itu dalam bahasa Jerman.

Baca Juga: Kejahatan Brutal, Pria Dituduh Memperkosa Wanita Pengungsi Ukraina Berusia 19 dengan Menawarkan Tempat Tinggal

Monika Cissek-Evans, seorang wanita yang menjalankan pusat konseling untuk korban perdagangan manusia, mengatakan kepada DW bahwa organisasinya sedang mengerjakan selebaran untuk dipasang di Stasiun Pusat Berlin dan stasiun kereta api lainnya di seluruh negeri.

"Jangan lepaskan paspor Anda. Bawa ponsel Anda setiap saat. Ambil gambar plat nomor sebelum Anda masuk ke mobil. Mintalah untuk melihat ID ketika Anda ditawari apartemen atau kamar. Tuliskan nama dan alamat. Berhati-hatilah jika seseorang menjanjikan Anda banyak uang dengan cepat," tulis pamflet itu.

Pemerintah Jerman telah menawarkan untuk menyediakan pengaturan hidup jangka pendek gratis hingga 300.000 pengungsi Ukraina, termasuk akomodasi untuk 100.000 orang melalui kemitraan dengan perusahaan persewaan liburan AirBnb.

Baca Juga: Detik-detik Walikota Melitopol Ukraina Ivan Fedorov Diculik oleh Pasukan Rusia dengan Kepala Dibungkus Kantong

Data dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi menunjukkan bahwa hampir 2,6 juta pengungsi telah meninggalkan negara itu sejak invasi dimulai 24 Februari. Lebih dari 1,5 juta telah melarikan diri ke Polandia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu selama lebih dari satu jam untuk menyerukan gencatan senjata di Ukraina dan diakhirinya invasi secara diplomatik.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x