"Saya tidak ingin meningkatkan risiko itu secara artifisial. Banyak yang menyukai itu. Bahayanya serius, nyata. Dan kita tidak boleh meremehkannya," jawab Lavrov, seperti dilaporkan Reuters.
Lavrov juga mengatakan pengiriman pasokan dan persenjataan yang terus-menerus ke Ukraina berarti aliansi NATO telah memposisikan dirinya terlibat dalam perang dengan Rusia.
Menurut dia, senjata-senjata itu akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia yang bertindak dalam konteks operasi khusus.
Dikutip The Sun, Lavrov melanjutkan: "NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu."
Menanggapi komentar Lavrov, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mentweet Moskow mengeluarkan gertakan untuk menakut-nakuti dunia agar tidak mendukung Ukraina.***