Lebih dari 560 Tentara Garda Nasional Ukraina Tewas sejak Perang Dimulai

- 12 Mei 2022, 08:29 WIB
Relawan lokal Ukraina sedang patroli menjaga kota. Sebelumnya, Zelensky mengatakan antara 2.500 dan 3.000 tentara Ukraina tewas sejak perang dimulai./
Relawan lokal Ukraina sedang patroli menjaga kota. Sebelumnya, Zelensky mengatakan antara 2.500 dan 3.000 tentara Ukraina tewas sejak perang dimulai./ /REUTERS

ZONA PRIANGAN - Kyiv - Lebih dari 560 tentara dari Garda Nasional Ukraina, pasukan yang mencakup resimen Azov yang saat ini bersembunyi di pabrik baja Mariupol, telah tewas sejak perang dengan Rusia dimulai, kata pemimpinnya Rabu.

Selain 561 orang tewas, 1.697 tentara tambahan terluka sejak invasi dimulai pada 24 Februari, kata kepala Garda Nasional Oleksiy Nadtochy dalam sebuah pengarahan online.

Pernyataan hari Rabu menandai langkah yang langka karena baik pejabat Ukraina dan Rusia bungkam tentang kerugian mereka dalam perang, tulis NDTV, 12 Mei 2022.

Baca Juga: Finlandia Bergabung dengan NATO 'Tak akan Melawan Siapa pun' tapi Rusia Memperingatkan Keanggotaan Tersebut

Angka tentang tentara yang tewas dalam pertempuran sangat jarang dirilis oleh pejabat Ukraina, dengan baik kementerian pertahanan di Kyiv maupun mitranya di Moskow tidak memberikan informasi tentang kerugian militer mereka sendiri.

Pada pertengahan April, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan antara 2.500 dan 3.000 tentara Ukraina telah tewas sementara sekitar 10.000 lainnya terluka, mengakui bahwa "sulit untuk mengatakan berapa banyak dari mereka yang akan selamat".

Pengawal Nasional Ukraina, yang berada di bawah kementerian dalam negeri, dibentuk pada Maret 2014 saat Rusia menguasai semenanjung Laut Hitam Krimea dan mengerahkan pasukan di perbatasan timur Ukraina.

Baca Juga: Vladimir Putin Butuh 600.000 Tentara Lagi atau Gunakan Taktik Brutal dengan Nuklir untuk Memenangkan Perang

Secara hukum, ia dapat memiliki hingga 60.000 tentara di jajarannya dan telah menyerap beberapa kelompok bela diri yang berada di garis depan revolusi Maidan 2014, serta berbagai pakaian nasionalis seperti Azov.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x