Tentara Bayaran dan NATO Membuat Kesal Ramzan Kadyrov, Rusia Mulai Dilanda Kesulitan di Ukraina

- 19 Mei 2022, 12:28 WIB
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pada sebuah acara di Moskow, pasukan Rusia 'mendapatkan kesulitan' di Ukraina.*
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pada sebuah acara di Moskow, pasukan Rusia 'mendapatkan kesulitan' di Ukraina.* /RussiaTV/

ZONA PRIANGAN - Kekalahan demi kekalahan terus melanda pasukan Vladimir Putin. Terbaru, 100 prajurit Kremlin tewas saat pejuang Ukraina meledakan kereta api di Melitopol.

Diam-diam, Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov mengakui kemunduran yang dialami pasukan Moskow. Dia menyebutnya, Rusia mendapat kesulitan di Ukraina.

Walau demikian, Ramzan Kadyrov percaya diri pasukan Rusia sulit dikalahkan. Rusia akan mengatasi perlawanan Ukraina.

Baca Juga: Pasukan Rusia Hancur Saat Pejuang Ukraina Meledakkan Kereta Bersimbol Z di Melitopol, 100 Tentara Moskow Tewas

Pada pertemuan puncak di Moskow, Ramzan Kadyrov mengatakan, di balik kegagalan Rusia karena faktor NATO.

Ukraina berani melawan karena mendapat pasokan senjata canggih dari NATO. Itu membuat serangan Rusia di beberapa wilayah terhenti.

Faktor lain yang membuat Vladimir Putin frustrasi, yakni keterlibatan tentara bayaran yang mendukung pejuang Ukraina.

Baca Juga: Penembak Jitu Juara Internasional Asal Rusia Tewas Terbunuh Tentara Ukraina dalam Pertempuran di Kharkiv

"Hari ini kami tidak berperang melawan Ukraina, dan Banderites [istilah Rusia untuk pendukung Ukraina dari kolaborator Nazi Perang Dunia II Stepan Bandera]," ujar Ramzan Kadyrov.

"Kami berperang melawan NATO, Barat mempersenjatai mereka. Tentara bayaran mereka ada di sana, dan itulah sebabnya negara kita merasa sulit," ucapnya yang dikutip Express.

"Tapi ini pengalaman yang sangat bagus. Kami akan membuktikan sekali lagi bahwa Rusia tidak dapat dikalahkan," tambahnya.

Baca Juga: Kekalahan Memalukan Ditanggung Pasukan Rusia, Kolonel Denis Kozlov Baru 2 Bulan Bertugas Sudah Tewas

Itu datang ketika Uni Eropa mengusulkan dana pertahanan 500 juta euro yang akan membantu pemerintah Uni Eropa mengembangkan dan membeli lebih banyak senjata bersama-sama, dengan mengatakan bahwa perang Rusia di Ukraina menunjukkan perlunya modernisasi.

Uang, yang akan berasal dari anggaran jangka panjang UE dan juga dapat meningkat dengan pendanaan sektor swasta, akan memenuhi kelemahan paling mendesak di pertahanan udara, darat, dan laut.

Uni Eropa telah meluncurkan dana senjata bersama jangka panjang dan telah setuju untuk merevitalisasi kekuatan reaksi cepatnya.

Baca Juga: Konvoi Tank Bebek Duduk Diledakkan Tentara Ukraina, Komandan Tank Rusia Mencuri Mobil dan Menembak Warga Sipil

Namun, pengeluaran bersama dan investasi dalam penelitian pertahanan tetap terputus-putus dan kurang kolaborasi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x