Network
ZONA PRIANGAN - Serangan kejutan yang dilakukan tentara Ukraina menghancurkan pos komando Brigade Armada Laut Hitam Rusia.
Pasukan Vladimir Putin harus kehilangan tiga perwira dan 14 prajurit Kremlin terluka parah.
Ini menambah daftar kesuksesan pejuang Kiev, setelah sebelumnya meledakkan kereta api bersimbol Z di wilayah Melitopol.
Baca Juga: Tentara Bayaran dan NATO Membuat Kesal Ramzan Kadyrov, Rusia Mulai Dilanda Kesulitan di Ukraina
Moskow juga menanggung kerugian ketika konvoi tank bebek duduk hancur berkeping-keping terkena bom di tepi Sungai Siverskyi Donetsk.
Direktorat Komunikasi Strategis Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa artileri pasukan Ukraina membuat pukulan telak bagi Brigade Armada Laut Hitam Rusia.
Serangan itu membuat kalang kabut prajurit Kremlin yang berjaga di pos komando Brigade Laut Terpisah ke-810.
Menurut Staf Umum Ukraina, Rusia telah kehilangan sekitar 28.300 personel, sejak invasi skala penuh Rusia ke negara itu dimulai.
400 di antaranya dikatakan hilang dalam 24 jam terakhir menurut data dari pagi hari tanggal 18 Mei, tulis Express.
Perkiraan indikatif oleh Angkatan Bersenjata Ukraina juga menyoroti hilangnya 1.251 tank Rusia, 202 pesawat dan 2.137 kendaraan dan tangki bahan bakar.
586 sistem artileri juga telah hilang bersama 3.043 kendaraan lapis baja yang dilindungi.
102 rudal jelajah dan 91 perang anti-pesawat juga telah hilang oleh Rusia selama pertempuran.
Mengomentari kerugian yang signifikan, penduduk Kiev, Anders Stlund menggambarkan angka tersebut sebagai “mengejutkan”.
Baca Juga: Kekalahan Memalukan Ditanggung Pasukan Rusia, Kolonel Denis Kozlov Baru 2 Bulan Bertugas Sudah Tewas
Dia mengklaim pasukan Rusia yang tersisa yang tetap berperang “pasti sangat kelelahan”.
Dalam sebuah tweet dia menulis: “Kerugian Rusia yang mengejutkan dalam perang. Jika kita berasumsi ada dua tentara yang terluka untuk setiap kematian, Rusia mendekati 100.000 korban di medan perang, atau sekitar setengah dari kekuatan yang dikerahkannya di Ukraina."
"Para prajurit yang masih ada untuk bertarung pasti sangat kelelahan," ujar Anders Stlund.***
