Peresvet dapat membutakan semua sistem pengintaian satelit dari musuh yang mungkin berada di orbit hingga 1.500 km, melumpuhkan mereka selama penerbangan karena penggunaan radiasi laser.
"Fisikawan kita sekarang telah menciptakan, dan secara praktis diproduksi secara massal, sistem laser yang lebih kuat dengan urutan besarnya yang dapat menimbulkan kerusakan termal pada berbagai peralatan," ucapnya.
"Hari ini, apa yang disebut sistem senjata berdasarkan prinsip fisik baru sedang dalam perjalanan," tambah Yury Borisov.
"Peresvet akan menggantikan senjata konvensional, ini bukan semacam ide eksotis; ini adalah kenyataan," tuturnya yang dikutip Daily Star.
Jika apa yang dikatakan Borisov akurat, Peresvet dapat terbukti merepotkan Ukraina di tengah invasi yang sedang berlangsung mengingat pasukan Ukraina menggunakan drone untuk menargetkan posisi artileri Rusia.
Ada juga kekhawatiran bahwa senjata Moskow itu bisa menargetkan satelit Amerika yang digunakan untuk memantau status rudal balistik antarbenua Rusia (ICBM), yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Kembali pada tahun 2018, Putin memamerkan senjata baru yang dia tambahkan ke gudang senjata nuklir Kremlin, termasuk ICBM baru, drone nuklir bawah air, dan hulu ledak kecil yang dapat dipasang pada rudal jelajah.***