Rusia Terus Meningkatkan Serangan di Sekitar Kota Sievierodonetsk Ukraina Timur Menewaskan 12 Warga Sipil

- 21 Mei 2022, 08:46 WIB
Warga sipil yang tinggal di stasiun metro mendengarkan keterangan Igor Terekhov, Walikota Kharkiv, pada hari Jumat.
Warga sipil yang tinggal di stasiun metro mendengarkan keterangan Igor Terekhov, Walikota Kharkiv, pada hari Jumat. /UPI/Ken Cedeno

ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky semalam menuduh Rusia mencoba "membunuh sebanyak mungkin warga Ukraina" dan tidak memiliki pembenaran militer untuk beberapa targetnya.

Komentar tersebut adalah beberapa komentar paling keras dan serius Zelensky terhadap Rusia, yang menginvasi Ukraina sejak 24 Februari.

"Di Donbas, penjajah berusaha meningkatkan tekanan," kata Zelensky dalam sebuah pernyataan. "Itu neraka, dan itu tidak berlebihan. Pemboman yang brutal dan sama sekali tidak ada gunanya di Severodonetsk, 12 tewas dan lusinan terluka hanya dalam satu hari.

Baca Juga: Mantan Perwira FSB: Berharap Kemenangan Tidak Ada Artinya, Pasukan Rusia akan Menderita Kerugian Sangat Besar

Pemboman dan penembakan kota-kota lain, serangan udara dan rudal dari tentara Rusia - semua ini bukan hanya permusuhan selama perang."

Komentar Zelensky muncul saat PBB dan Uni Eropa menyelidiki daerah-daerah di Ukraina yang pernah diduduki oleh pasukan Rusia untuk mencari bukti kejahatan perang. Minggu ini, seorang tentara Rusia berusia 21 tahun membuat pengakuan bersalah karena membunuh seorang warga sipil tak bersenjata, lapor UPI.com, 20 Mei 2022.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kembali membantah pernyataan Zelensky pada hari Jumat, menunjuk pada upayanya untuk membersihkan warga sipil dari pabrik baja Azovstal Mariupol yang telah diserangnya selama berbulan-bulan. Shoigu mengatakan 177 warga sipil telah dievakuasi dari pabrik pekan lalu.

Baca Juga: Terungkap, Katerina Tikhonova - Putri Putin Terikat Hubungan Asmara dengan Zelensky

"Saya menjamin bahwa angkatan bersenjata Rusia melakukan segalanya untuk mencegah kematian di antara penduduk sipil," kata Shoigu, menurut CNN. "Sejak awal operasi militer khusus, lebih dari 1,37 juta orang telah dievakuasi dari daerah berbahaya di republik rakyat, serta dari Ukraina ke Rusia."

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x