Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah menahan hampir 2.000 pejuang Ukraina dari pabrik baja dan pasukannya terus menguasai fasilitas yang luas itu.
Pabrik besar itu adalah benteng terakhir tentara Ukraina di kota yang dihancurkan oleh Rusia selama hampir tiga bulan pertempuran. Komite Palang Merah Internasional mengatakan pihaknya terus memproses orang-orang Ukraina sebagai tawanan perang, tetapi beberapa di Rusia menyebut mereka penjahat perang yang harus diadili dan mungkin dikirim ke penjara.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Jumat bahwa begitu Rusia telah mengamankan Mariupol, kemungkinan akan mengirim pasukannya untuk memperkuat operasi di Donbas, di mana mereka telah berjuang. Dikatakan sejumlah pejuang Ukraina yang tidak diketahui tetap berada di pabrik.
“Perlawanan Ukraina yang gigih di Mariupol sejak awal perang berarti pasukan Rusia di daerah itu harus dilengkapi kembali dan diperbaharui sebelum mereka dapat digunakan kembali secara efektif,” kata Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter. "Ini bisa menjadi proses yang panjang jika dilakukan secara menyeluruh."
Di medan perang, Rusia terus meningkatkan serangan di hutan pinus dan perbukitan di sekitar kota Sievierodonetsk di Ukraina timur pada hari Jumat. Artileri Rusia yang ditembakkan ke kota dan daerah sekitarnya telah menewaskan 12 warga sipil dan merusak lebih dari 60 bangunan selama satu hari terakhir, kata gubernur Provinsi Luhansk.
Rusia juga melakukan 13 serangan lainnya terhadap posisi Ukraina di wilayah Donbas di Ukraina timur.***