Kontroversi Putin: Mengapa Kemenangan Soviet dalam Perang Dunia II Tetap Penting?

- 9 Mei 2024, 23:29 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 79 tahun kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 9 Mei 2024.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 79 tahun kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 9 Mei 2024. /Sputnik/Mikhail Klimentyev/Pool via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia, Vladimir Putin menuduh Barat pada hari Kamis, 9 Mei 2024 telah mengancam konflik global dan mengatakan tidak ada yang akan diizinkan untuk mengancam kekuatan nuklir terbesar di dunia saat Rusia memperingati hari kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Ketika pasukan Rusia maju melawan pasukan yang didukung Barat di Ukraina, Putin menuduh elit Barat "yang sombong" melupakan peran penting yang dimainkan oleh Uni Soviet dalam mengalahkan Nazi Jerman, dan menyalakan konflik di seluruh dunia.

"Kita tahu apa yang ambisi yang berlebihan seperti itu akan mengarah ke mana. Rusia akan melakukan segala sesuatu untuk mencegah bentrokan global," kata Putin di Lapangan Merah setelah Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninjau pasukan yang berbaris dalam badai salju yang langka di bulan Mei, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Serangan Rusia Terbaru: Pembangkit Listrik Ukraina Dihantam, Menteri Energi Mengecam!

"Tapi pada saat yang sama, kita tidak akan membiarkan siapa pun mengancam kita. Kekuatan strategis kita selalu dalam keadaan siap tempur".

Putin, yang mengirim tentaranya ke Ukraina pada tahun 2022, menggambarkan perang tersebut sebagai bagian dari perjuangan dengan Barat, yang menurutnya telah merendahkan Rusia setelah tembok Berlin runtuh pada tahun 1989 dengan merambah apa yang ia anggap sebagai wilayah pengaruh Moskow.

Ukraina dan Barat mengatakan Putin terlibat dalam upaya merebut tanah ala imperial. Mereka telah bersumpah untuk mengalahkan Rusia, yang saat ini menguasai sekitar 18% Ukraina, termasuk Krimea, dan bagian dari empat wilayah di Ukraina timur.

Baca Juga: Drone Rusia Serang Kharkiv dan Dnipro: Enam Orang Terluka, Infrastruktur Rusak!

Rusia mengatakan tanah-tanah itu, yang dahulu merupakan bagian dari kekaisaran Rusia, kini kembali menjadi bagian dari Rusia.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah