ZONA PRIANGAN - Umat Ortodoks memadati gereja-gereja pada malam Sabtu untuk mengikuti ibadah Malam Natal, sebuah hari raya yang bagi banyak penganutnya terasa terlupakan karena konflik. Walaupun tradisinya bervariasi, umumnya ibadah utama bagi umat Ortodoks dilaksanakan pada malam sebelum Natal, yaitu tanggal 7 Januari.
Patriark Kirill, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, denominasi Ortodoks terbesar di dunia, memimpin ibadah yang meriah dan dihadiri banyak orang di Katedral Kristus Sang Juru Selamat di Moskow.
Dengan jubah yang indah dihias, puluhan imam dan pengurus gereja ikut serta, membawa kendi asap berisi kemenyan dan melantunkan liturgi.
Baca Juga: Mohamed Salah dari Liverpool: Pesan Penuh Arti untuk Natal di Tengah Tragedi Gaza
Dalam pesan Natalnya yang disiarkan tepat sebelum ibadah Sabtu malam, Kirill berbicara tentang tema kasih yang berkorban, mencatat bahwa Yesus Kristus "menyelamatkan kita dari jalan yang salah dalam hidup, dari orientasi hidup yang salah".
"Ia juga memohon doa untuk Rusia, agar "tidak ada kejahatan asing yang bisa mengganggu aliran hidup yang damai".
Presiden Rusia, Vladimir Putin, diiringi oleh keluarga personel militer yang tewas dalam perang di Ukraina, menghadiri ibadah Malam Natal di kediaman Novo-Ogaryovo-nya, di pinggiran barat Moskow.
Baca Juga: Perayaan Natal di Ukraina: Meninggalkan Warisan Rusia untuk Bersatu sebagai Bangsa
Dalam pernyataannya menyambut umat Ortodoks, Putin menyoroti "upaya organisasi keagamaan yang bertujuan mendukung pahlawan-pahlawan kita - peserta operasi militer khusus," sebagaimana Kremlin menyebut upaya Rusia di Ukraina.