Rusia dan Israel: Keretakan Diplomatik Akibat Sikap Putin dalam Konflik Timur Tengah

- 17 November 2023, 17:04 WIB
Warga Palestina memegang foto Presiden Rusia Vladimir Putin selama protes untuk mendukung warga Gaza, seiring konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel, 20 Oktober 2023.
Warga Palestina memegang foto Presiden Rusia Vladimir Putin selama protes untuk mendukung warga Gaza, seiring konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel, 20 Oktober 2023. /REUTERS/Yosri Aljamal/File Photo

ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menunggu tiga hari sebelum memberikan komentar terkait pembantaian yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga Israel, yang kebetulan terjadi pada ulang tahunnya yang ke-71. Ketika akhirnya ia berbicara, Putin menyalahkan Amerika Serikat, bukan Hamas.

"Menurut saya, banyak yang akan setuju bahwa ini adalah contoh nyata dari kebijakan gagal Amerika Serikat di Timur Tengah, yang mencoba memonopoli proses penyelesaian," ujar Putin kepada perdana menteri Irak, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Enam hari kemudian, Putin berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan belasungkawa atas pembantaian sekitar 1.200 warga Israel.

Baca Juga: Pertemuan Kadyrov dan Putin Bahas Peran Pejuang Chechnya di Ukraina

Sepuluh hari setelah itu, Rusia mengumumkan bahwa sebuah delegasi Hamas berada di Moskow untuk melakukan pembicaraan.

Menurut para ahli kebijakan Rusia dan Barat, Putin mencoba memanfaatkan perang Israel melawan Hamas sebagai kesempatan untuk mengintensifkan apa yang ia gambarkan sebagai pertempuran eksistensial dengan Barat demi tatanan dunia baru yang akan mengakhiri dominasi AS demi sistem multilateral yang menurutnya sudah mulai terbentuk.

"Saya pikir Rusia memahami bahwa AS dan Uni Eropa telah sepenuhnya mendukung Israel, tetapi AS dan Uni Eropa sekarang adalah perwujudan kejahatan dan tidak bisa dibenarkan dalam segala hal," tulis Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, di blognya, menjelaskan mengapa Putin perlu membedakan dirinya.

Baca Juga: Yevgeny Prigozhin: Dari Panggilan 'Koki Putin' Hingga Kematian Tragis

Hubungan Moskow dengan Teheran semakin erat - yang mendukung Hamas dan dituduh AS memberikan Rusia drone untuk menyerang Ukraina yang sedang terlibat perang panjang dengan Rusia.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x