ZONA PRIANGAN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan pada hari Rabu bahwa Israel adalah negara teroris yang melakukan kejahatan perang dan melanggar hukum internasional di Gaza, memperkuat kritik berulangnya terhadap pemimpin Israel dan pendukung mereka di Barat.
Dua hari sebelum rencana kunjungannya ke Jerman untuk bertemu Kanselir Olaf Scholz, Erdogan mengatakan kampanye militer Israel terhadap kelompok militan Palestina, Hamas, termasuk "serangan pengkhianatan dalam sejarah manusia" dengan dukungan "tanpa batas" dari Barat.
Dia menyerukan agar pemimpin Israel diadili atas kejahatan perang di Mahkamah Internasional di Den Haag, dan mengulangi pandangannya - serta posisi Turki - bahwa Hamas bukan organisasi teroris tetapi partai politik yang memenangkan pemilihan di masa lalu.
Baca Juga: Serbuan Israel di Gaza: Rumah Sakit Al Shifa Jadi Fokus Perhatian Dunia
Inggris, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara Arab menganggap Hamas sebagai kelompok teroris, berbeda dengan Turki.
Ankara menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota Hamas dan mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
"Mengenai kejamnya serangan bom terhadap warga sipil yang dipaksa keluar dari rumah mereka saat mereka pindah, ini secara harfiah menggunakan terorisme negara," ujar Erdogan di parlemen, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
"Sekarang saya mengatakan, dengan hati yang tenang, bahwa Israel adalah negara teroris," tambahnya.