"Kami tidak akan pernah ragu untuk menyuarakan kebenaran bahwa anggota Hamas yang melindungi tanah, kehormatan, dan hidup mereka di hadapan kebijakan pendudukan adalah pejuang perlawanan, hanya karena beberapa orang merasa tidak nyaman dengan itu," katanya.
Perjalanan Erdogan ke Jerman akan menjadi kunjungannya yang pertama ke negara Barat sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober sebagai respons terhadap serangan Hamas.
Baca Juga: Tekanan Internasional Terhadap Israel: Seruan Perlindungan Warga Sipil Palestina di Gaza
Jerman telah menyatakan solidaritas yang kuat dengan Israel, sambil mendorong fokus pada membatasi dampak operasi militer terhadap penduduk sipil Gaza.
"Barat, khususnya Amerika Serikat, sayangnya masih melihat masalah ini terbalik," kata Erdogan.
Dia menyerukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengumumkan apakah Israel memiliki senjata nuklir, dan menambahkan bahwa Netanyahu akan segera kehilangan posisinya.
Dia menyamakan konflik antara Israel, sebagai negara Yahudi, dan Palestina sebagai perang antara dunia Kristen dan Muslim, mengatakan pertempuran ini "sebuah masalah salib dan bulan sabit".
Ankara akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa para pemukim Israel di wilayah Palestina yang diduduki diakui sebagai teroris," pungkasnya.***