Serangan Rusia Terbaru: Pembangkit Listrik Ukraina Dihantam, Menteri Energi Mengecam!

- 8 Mei 2024, 20:01 WIB
Prajurit Ukraina menggunakan lampu sorot saat mereka mencari pesawat tak berawak di langit di atas kota selama serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina 8 Mei 2024.
Prajurit Ukraina menggunakan lampu sorot saat mereka mencari pesawat tak berawak di langit di atas kota selama serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina 8 Mei 2024. /REUTERS/Gleb Garanich

ZONA PRIANGAN - Serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia menghantam hampir sebelas fasilitas infrastruktur penting di Ukraina dalam serangan udara besar-besaran pada Rabu pagi, 8 Mei 2024. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan serius di tiga pembangkit listrik termal era Soviet, demikian menurut pernyataan dari pejabat Kyiv.

Pasukan udara mengatakan mereka berhasil menembak jatuh 39 dari 55 rudal dan 20 dari 21 pesawat tak berawak serang yang digunakan dalam serangan itu, yang menambah tekanan pada sistem energi Ukraina yang sedang berjuang lebih dari dua tahun sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh.

"Serangan besar lainnya terhadap industri energi kita!" tulis Menteri Energi German Galushchenko di aplikasi Telegram, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Pasukan Ukraina Mundur ke Barat: Update Terbaru dari Front Timur

Dua orang terluka di wilayah Kyiv dan satu orang terluka di wilayah Kirovohrad, kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko.

Sebanyak 350 penyelamat sedang berusaha untuk meminimalisasi kerusakan yang pada fasilitas energi, 30 rumah, kendaraan transportasi umum, mobil, dan sebuah stasiun pemadam kebakaran, katanya.

Fasilitas pembangkitan dan transmisi energi di wilayah Poltava, Kirovohrad, Zaporizhzhia, Lviv, Ivano-Frankivsk, dan Vinnytsia menjadi sasaran, kata Galushchenko.

Baca Juga: Putin: Siap untuk Perang Nuklir, Apa Dampaknya pada Ukraina dan Barat?

Serangan itu adalah yang terbaru dalam gelombang serangan terhadap infrastruktur energi penting yang dimulai pada Maret.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah