Rusia dan Israel: Keretakan Diplomatik Akibat Sikap Putin dalam Konflik Timur Tengah

- 17 November 2023, 17:04 WIB
Warga Palestina memegang foto Presiden Rusia Vladimir Putin selama protes untuk mendukung warga Gaza, seiring konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel, 20 Oktober 2023.
Warga Palestina memegang foto Presiden Rusia Vladimir Putin selama protes untuk mendukung warga Gaza, seiring konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel, 20 Oktober 2023. /REUTERS/Yosri Aljamal/File Photo

Penerimaan Moskow terhadap delegasi Hamas kurang dari dua minggu setelah pembantaian 7 Oktober membuat Israel marah, memaksa mereka memanggil duta besar Rusia, Anatoly Viktorov, karena mengirim "pesan yang melegitimasi terorisme".

Ketidakpuasan itu bersifat saling, Alexander Ben Zvi, duta besar Israel, telah dipanggil untuk berbicara dengan Kementerian Luar Negeri Rusia setidaknya dua kali, dan utusan PBB kedua negara telah saling bertukar kata-kata keras setelah perwakilan Moskow mempertanyakan sejauh mana hak Israel untuk membela diri.

Baca Juga: Putin Kunjungi Wilayah Kherson dan Luhansk, Zelenskiy Mengunjungi Pasukan di Kota Avdiivka

Mikhail Bogdanov, salah satu wakil menteri luar negeri Rusia, mengatakan bahwa Yerusalem telah berhenti memberi tahu Moskow tentang serangan udara terhadap sekutu Rusia, Suriah.

Ketika seorang menteri junior Israel yang sejak itu dihentikan tampaknya menyatakan keterbukaan terhadap gagasan Israel melakukan serangan nuklir terhadap Gaza.

Rusia mengatakan pernyataan tersebut menimbulkan "sejumlah besar pertanyaan" dan mempertanyakan apakah itu merupakan pengakuan resmi dari Israel bahwa negara itu memiliki senjata nuklir.

Baca Juga: Macron Meminta Bantuan Cina untuk Menekan Putin untuk Menghentikan Perang di Ukraina

Amir Weitmann, ketua faksi libertarian dalam partai Likud Netanyahu, mengatakan Israel suatu hari nanti akan menghukum Moskow atas posisinya.

"Kita akan menyelesaikan perang ini (dengan Hamas) ... Setelah ini, Rusia akan membayar harganya," kata Weitmann dalam wawancara Oktober yang bergemuruh dengan penyiar negara Rusia RT.

"Rusia mendukung musuh Israel. Setelah ini, kita tidak melupakan apa yang kamu lakukan. Kita akan datang, kita akan memastikan bahwa Ukraina menang," katanya.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah