Malam Natal Ortodoks di Rusia: Patriark Kirill Pimpin Ibadah Meriah di Moskow

- 7 Januari 2024, 16:29 WIB
Seorang pendeta Gereja Ortodoks Rusia membuat tanda salib saat kebaktian Natal Ortodoks di Gereja Martir Suci Tatiana dekat Tembok Kremlin di Moskow, Rusia, Sabtu malam, 6 Januari 2024.
Seorang pendeta Gereja Ortodoks Rusia membuat tanda salib saat kebaktian Natal Ortodoks di Gereja Martir Suci Tatiana dekat Tembok Kremlin di Moskow, Rusia, Sabtu malam, 6 Januari 2024. /AP Photo/Alexander Zemilianichenko

Puluhan umat Kristen Ortodoks Armenia Irak menghadiri Misa Malam Natal di Baghdad, tetapi perayaan dibatasi hanya pada doa dan ritual Natal.

"Pada tahun 2023, kita menghadapi banyak krisis, termasuk tragedi Hamdaniya yang diketahui seluruh dunia, juga di Gaza dan saudara-saudara kita di Palestina," kata Gebre Kashikian, pastor Gereja Armenia di Baghdad, dalam Misa tersebut.

Baca Juga: Kontroversi di Kanada: Penghargaan Terhadap Veteran SS Nazi dalam Kunjungan Presiden Ukraina

Di Istanbul, Patriark Ekumenis Bartolomeus I memimpin upacara Pemberkatan Air di Golden Horn.

Tradisi ini melibatkan patriark melemparkan salib kayu ke dalam selat, yang tahun ini hampir 50 perenang bersaing untuk mengambilnya.

Kostas Kypros, dari Alexandroupoli, Yunani, muncul dari air sambil memegang salib. "Saya sangat bahagia. Saya menginginkan yang terbaik untuk semua orang. Saya beruntung dan saya menarik keluar salib," melaporkan agensi berita resmi Turki Anadolu mengutipnya.

Baca Juga: Pertempuran Udara di Perbatasan Ukraina-Rusia: 7 Pesawat Tanpa Awak Ukraina Ditembak Jatuh!

Sebelumnya, anggota komunitas Yunani Ortodoks kecil di Istanbul dan pengunjung dari Yunani tetangga menghadiri ibadah Epifani yang dipimpin oleh Bartolomeus I di Gereja Patriarkal Santo Georgius di distrik Fener, Istanbul.

Bartolomeus I dianggap sebagai "yang pertama di antara yang setara" di antara patriark dalam Ortodoksi Timur dan pemimpin spiritual umat Kristen Ortodoks di seluruh dunia.

Patriarkat ini berasal dari Kekaisaran Bizantium Yunani Ortodoks yang berusia 1.100 tahun, yang berakhir pada tahun 1453 ketika Turki Ottoman Muslim menaklukkan Konstantinopel, yang kini menjadi Istanbul.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x