Kehancuran Rusia Makin Dekat, Amerika Serikat Pasok Ukraina dengan Senjata HIMARS yang Membuat Moskow Marah

- 1 Juni 2022, 21:44 WIB
Pasukan militer AS menembakkan roket High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) selama latihan pendaratan amfibi tahunan Filipina-AS (PHIBLEX) di Crow Valley di Capas, provinsi Tarlac, utara Manila, Filipina 10 Oktober 2016.*
Pasukan militer AS menembakkan roket High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) selama latihan pendaratan amfibi tahunan Filipina-AS (PHIBLEX) di Crow Valley di Capas, provinsi Tarlac, utara Manila, Filipina 10 Oktober 2016.* /Dok. Reuters /Romeo Ranoco

Bantuan senjata dari AS memungkinkan Rusia untuk lebih tepat menyerang target utama di medan perang di Ukraina.

Dia mengatakan senjata itu dimaksudkan untuk membantu Ukraina "bertarung di medan perang dan berada di posisi sekuat mungkin di meja perundingan".

Baca Juga: Sistem Pertahanan Udara Rusia Jebol, Helikopter Mi-8 Ukraina Tembus Pabrik Baja Azovstal di Mariupol

Paket militer itu, yang diharapkan akan diumumkan secara resmi pada Rabu, akan menjadi yang kesebelas yang diberikan AS kepada Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Secara total, AS telah menyediakan sekitar $4,5 miliar bantuan militer sejak invasi, termasuk howitzer yang disetujui pada bulan April, artileri paling kuat yang diberikan sebelum HIMARS.

HIMARS adalah peluncur roket ringan berteknologi tinggi yang dipasang di roda, memberikannya lebih banyak kelincahan dan kemampuan manuver di medan perang.

Baca Juga: Dua Tentara Inggris dan Satu Asal Maroko yang Ditangkap Pasukan Rusia Menghadapi Nasib yang Mengerikan

Setiap unit dapat membawa enam roket berpemandu GPS, yang dapat diisi ulang dalam waktu sekitar satu menit dengan hanya awak kecil.

Dikutip Aljazeera, Analis mengatakan sistem ini jauh lebih andal daripada sistem roket lain yang digunakan pasukan Ukraina saat ini.

Jangkauan sistem yang disediakan oleh Washington akan sekitar 80km (50 mil), hampir dua kali lipat jangkauan howitzer M777 yang disediakan AS, yang memasuki medan perang Ukraina pada bulan Mei.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x