Tentara Ukraina Mengebom Depot Amunisi Rusia di Kherson, Pasukan Moskow Kehilangan Senjata Cukup Banyak

- 3 Juni 2022, 21:11 WIB
Media Rusia melaporkan terjadi ledakan besar di fasilitas Kementerian Pertahanan Rusia di Belgorod.*
Media Rusia melaporkan terjadi ledakan besar di fasilitas Kementerian Pertahanan Rusia di Belgorod.* /Twitter / @eugene_press

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin mengalami kekurangan senjata setelah tentara Ukraina melakukan pengeboman depot amunisi di Chornobaivka, pinggiran wilayah Kherson.

Ledakan di lokasi kejadian tidak berhenti hingga satu jam lebih. Bom yang dijatuhkan Ukraina menghancurkan amunisi yang mudah meledak.

Dalam catatan militer Ukraina, pengeboman depot amunisi itu merupakan ke-22 kali dan membuat kerugian cukup besar bagi Moskow.

Baca Juga: Pasukan Ukraina Bantai Tentara Bayaran Grup Wagner di Donbass, Nyali Prajurit Kremlin Langsung Menicut

Alexei Arestovich selaku ajudan Volodymyr Zelensky mengatakan, tentara Ukraina menyerang depot senjata Rusia memicu ledakan dahsyat.

Arestovich mengatakan kepada wartawan Ukraina dan mantan perwira angkatan bersenjata Viktor Kovalenko bahwa serangan itu tidak bisa diantisipasi prajurit Kremlin.

Mereka tidak bisa menyelamatkan senjata. Sebaliknya mereka menghindar terkena amunisi yang meledak.

Baca Juga: Pasukan Kremlin Terusir dari Kharkiv tapi Warga Takut Vladimir Putin Ciptakan Teror Baru

Hanya seminggu yang lalu, ahli senjata kimia Hamish de Bretton-Gordon mengatakan kepada Express.co.uk bahwa pasokan senjata Rusia kemungkinan akan "berkurang".

Dia mengatakan bahwa senjata Rusia "dihancurkan oleh Ukraina."

Bretton-Gordon mengatakan: "Tantangannya adalah bahwa persenjataan paling canggih membutuhkan beberapa teknologi yang cukup tinggi."

“Saya pikir ini sangat menarik karena selain hari-hari awal perang, kami belum melihat banyak [senjata] berteknologi tinggi."

Baca Juga: Vladimir Putin Keluarkan Peringatan Akan Ada Pelepasan Rudal Setan-2, Ancaman bagi Ukraina dan NATO

“Rudal serangan presisi, rudal jelajah, semua ini – semakin sedikit dan semakin jauh," ucapnya.

"Saya pikir pada persenjataan canggih ini, Rusia mungkin kehabisan stok," tambah Bretton-Gordon.

"Rusia memiliki banyak peluru artileri dan banyak peluru tank, tetapi tank dan artileri itu baru saja dihancurkan oleh Ukraina," ujarnya.

Baca Juga: Rudal Kalibr Rusia Menghantam Jalur Pasokan Senjata NATO untuk Ukraina di Terowonan Beskydy Lviv

Rusia tampaknya mengalami kerugian besar di Ukraina, selama invasi yang sudah memasuki bulan ke-4.

Sejak invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, total 25.100 tentara Rusia telah tewas, menurut perkiraan Ukraina.

Perkiraan Kementerian Pertahanan Inggris yang lebih konservatif menempatkan korban Rusia di sekitar 15.000.

Ini adalah jumlah yang sama dari tentara yang tewas dalam perang Afghanistan, yang berlangsung selama sembilan tahun.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x