Pasukan Rusia Tembak Jatuh Pesawat Pengangkut Senjata NATO di Dekat Pelabuhan Laut Hitam Odessa

- 5 Juni 2022, 17:08 WIB
Odessa, yang menjadi sasaran rudal selama akhir pekan, hanya berjarak 55 km dari perbatasan dengan Moldova.
Odessa, yang menjadi sasaran rudal selama akhir pekan, hanya berjarak 55 km dari perbatasan dengan Moldova. /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin menggencarkan serangan terhadap konvoi senjata NATO yang akan digunakan tentara Ukraina.

Selain mencegat jalur pasokan senjata NATO di Severodonetsk, Moskow mengklaim telah menembak jatuh pesawat angkut militer Ukraina.

Menurut laporan Kremlin yang dikutip BBC, pesawat angkut militer Ukraina itu ditemnbak di dekat pelabuhan Laut Hitam Odessa.

Baca Juga: Vladimir Putin: Pasukan Rusia dengan Mudah Menghancurkan Senjata NATO di Donbass Seperti Memecahkan Kacang

Kubu Rusia menyebutkan, pesawat yang ditembak mengangkut pasokan senjata dari NATO yang akan didistribusikan di Odessa.

Saat ini, Moskow mengkhawatirkan bantuan senjata dari NATO meningkatkan daya serang tentara Ukraina.

Dalam klaim yang lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, telah melepaskan beberapa rudal untuk menghancurkan pos terdepan Ukraina.

Baca Juga: Pertempuran di Popasna Luhansk, Rusia Kehilangan Seorang Jenderal, Tentara Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Su-25

Serangan rudal itu menimbulkan korban sejumlah tentara bayaran asing yang berjuang mendukung Ukraina.

Klaim berbeda disampaikan kubu Ukraina yang telah merebut kembali beberapa wilayah di Kota Severodonetsk, Donbass.

Gubernur regional Luhansk, Sergiy Gaiday di Telegram melaporkan, pejuang Kiev telah memukul mundur tentara Rusia.

Severodonetsk, sebuah kota penting di Ukraina timur yang telah menjadi tempat pertempuran sengit ketika Moskow berusaha untuk menguasai Donbass.

Baca Juga: Ukraina Pastikan Kemenangan Atas Pasukan Vladimir Putin pada Akhir Tahun, Macron: Jangan Permalukan Moskow

"Rusia menguasai sekitar 70 persen kota, tetapi telah dipaksa mundur selama dua hari terakhir," tulis gubernur regional Luhansk Sergiy Gaiday yang dikutip The Sun.

Dia menambahkan: "Kota ini terbagi dua. Mereka (tentara Rusia) takut untuk bergerak bebas di sekitar kota."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x