Mantan Prajurit SAS Inggris Bentuk Tim Unit 12 Berhasil Bunuh Jenderal Rusia dan Tentara Grup Wagner

- 12 Juni 2022, 06:35 WIB
Konvoi pasukan pro-Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Volnovakha yang dikuasai separatis.*
Konvoi pasukan pro-Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Volnovakha yang dikuasai separatis.* /Reuters /via Daily Star

ZONA PRIANGAN - Misi yang dilakukan mantan tentara SAS Inggris di Ukraina berhasil membunuh 20 jenderal Rusia dan belasan tentara bayaran Grup Wagner.

Tim yang dibentuk lewat Grup WhatsApp (WAG) itu dikenal sebagai Unit 12. Mereka menargetkan pentolan pasukan Kremlin.

Sejauh ini, Unit 12 mampu mempermalukan Vladimir Putin sebab gerakannya tidak diketahui pasukan Moskow tapi hasilnya sangat nyata.

Baca Juga: Kehabisan Amunisi, Dua Tentara Asal Inggris Tertangkap Pasukan Rusia dan Terancam Hukuman Mati

Sebuah sumber mengatakan kepada Daily Star: "Unit 12 memiliki pengalaman sebagai pasukan khusus dan pernah bertempur di sejumlah negara."

“Mereka sepenuhnya mandiri dan memiliki akses ke bahan peledak, senjata, dan amunisi. Dua di antara mereka merupakan petugas medis tempur yang terlatih,” ungkapnya.

Mereka mantan tim SAS, semua veteran perang di Irak dan Afghanistan, berusia 29 hingga 62 tahun. Yang tertua adalah seorang kakek.

Baca Juga: Vladimir Putin Akan Menghilang dalam Tiga Bulan ke Depan, CIA Sebut Dia Terserang Lumpuh

Beberapa diyakini pernah bertugas di Detasemen L – unit cadangan SAS.

Dipahami bahwa mereka direkrut melalui Grup WhatsApp untuk mantan anggota resimen yang berbasis di Herefordshire. Inggris juga telah membantu melatih beberapa pasukan Ukraina dalam metode penyergapan.

Sumber Daily Star mengatakan mereka telah bersumpah untuk tinggal sampai akhir perang dan tidak akan ditangkap hidup-hidup.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Kehabisan Rudal, Peluang Terbaik Tentara Ukraina untuk Meraih Kemenangan

Mereka bertekad tidak tertangkap karena kemungkinan besar mereka akan disiksa, diadili dan dieksekusi sebagai tentara bayaran asing.

Minggu ini, dua orang Inggris yang ditangkap saat bertugas dengan angkatan bersenjata Ukraina dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan palsu di Donetsk.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x