Serangan Rudal Rusia Menghantam Pabrik di Sievierodonetsk yang Mengalami Kebocoran Minyak dan Terbakar Hebat

- 14 Juni 2022, 07:02 WIB
Asap mengepul setelah serangan militer di kompleks Pabrik Kimia Azot Sievierodonetsk, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di kota Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina 10 Juni 2022. Gambar diambil 10 Juni 2022.
Asap mengepul setelah serangan militer di kompleks Pabrik Kimia Azot Sievierodonetsk, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di kota Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina 10 Juni 2022. Gambar diambil 10 Juni 2022. /REUTERS/Oleksandr Ratushniak

ZONA PRIANGAN - Serangan rudal Rusia yang menargetkan fasilitas pabrik kimia Azot di kota Sievierodonetsk di Ukraina telah mengakibatkan kebakaran yang hebat, setelah sebelumnya mengalami kebocoran berton-ton minyak radiator, demikian diungkapkan oleh gubernur Luhansk Serhiy Gaidai pada Sabtu.

Saat menyampaikan pernyataannya yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional, Gaidai tidak menjelaskan secara rinci apakah api di pabrik, tempat di mana ratusan warga sipil berlindung, telah padam.

Lebih lanjut Gaidai mengatakan bahwa pertempuran terus berlangsung tanpa henti di Sievierodonetsk, sebuah kota kecil di provinsi Luhansk yang telah menjadi fokus kemajuan Rusia di Ukraina timur.

Baca Juga: Cimaung Tiba-tiba Menjadi Trending Topics di Twitter Hari Ini

"Sayangnya, artileri musuh hanya membongkar, lantai demi lantai, bangunan yang digunakan sebagai tempat perlindungan," kata Gaidai.

Sementara Rusia telah membantah tuduhan yang menyebutkan Rusia telah menargetkan penyerangan terhadap warga sipil.

Baca Juga: Artileri Rusia Hancurkan Jembatan ke Sievierodonetsk dalam Upaya Terakhir Merebut Kota Utama Ukraina

Kota Sievierodonetsk sendiri terletak di tepi timur Sungai Donets Siverskyi, yang ketinggian airnya turun membuat pertahanan Ukraina lebih jauh di sepanjang garis depan, lebih rentan terhadap serangan oleh pasukan Rusia yang telah berulang kali mencoba untuk menyeberang, kata Gaidai.

"Sungai itu turun sekitar 3 meter, mungkin lebih, dan karena itu mungkin akan ada upaya lebih lanjut untuk menyeberangi sungai dan membuat enclave baru," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x