Sekjen NATO: Ini tentang Terorisme Juga tentang Ekspor Senjata, Kekhawatiran Keamanan Turki Adalah Sah

- 13 Juni 2022, 11:05 WIB
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat mengadakan konferensi pers di Brussels, Belgia, 28 April 2022.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat mengadakan konferensi pers di Brussels, Belgia, 28 April 2022. /REUTERS/Johanna Geron

ZONA PRIANGAN - Kekhawatiran soal keamanan yang coba diangkat oleh Turki sebagai alasan untuk menentang terhadap aplikasi calon anggota NATO yakni Finlandia dan Swedia adalah sah, demikian menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Minggu, 12 Juni 2022 selama kunjungan kerjanya ke Finlandia.

"Ini adalah kekhawatiran yang sah. Ini tentang terorisme, ini tentang ekspor senjata," kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto saat mengunjunginya di kediaman musim panasnya di Naantali, Finlandia, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Serangan Roket Rusia ke Kota Chortkiv yang ditembakkan dari Laut Hitam Menghancurkan Fasilitas Militer Ukraina

Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan aliansi pertahanan Barat pada bulan lalu, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Namun mereka menghadapi penolakan dari Turki, yang menuduh mereka telah mendukung dan menyembunyikan militan Kurdi dan kelompok lainnya yang dianggap teroris.

Stoltenberg mengatakan Turki adalah sekutu utama aliansi karena lokasinya yang strategis di Laut Hitam antara Eropa dan Timur Tengah, dan mengutip dukungan yang telah diberikannya kepada Ukraina sejak Rusia mengirim pasukan ke tetangganya pada 24 Februari sebagai tindakan "operasi militer khusus".

Baca Juga: ABC Reborn: Bangun dari Tidur Panjang, APV Bandung Club Siap Mendeklarasikan Kebangkitannya

“Kita harus mengingat dan memahami bahwa tidak ada sekutu NATO yang menderita lebih banyak serangan teroris daripada Turkiye,” kata Stoltenberg, menggunakan pengucapan nama negara dalam bahasa Turki, seperti yang disukai oleh Turki dan Presidennya Tayyip Erdogan.

Stoltenberg dan Niinisto mengatakan bahwa pembicaraan dengan Turki akan terus berlanjut tetapi tidak memberikan indikasi terhadap kemajuan dalam proses negosiasi.

"KTT di Madrid tidak pernah menjadi tenggat waktu," kata Stoltenberg, merujuk pada pertemuan NATO di Madrid pada akhir Juni.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x