Sebelumnya, mereka dikirim oleh Kremlin ke konflik di Suriah, Chechnya, dan Georgia.
Selama Perang Rusia-Georgia 2008-lah Backfire ditembak jatuh dalam pertempuran dalam satu-satunya contoh sejauh ini.
Dikutip The Sun, penggunaan Tu-22M3 dalam konflik terbaru sejauh ini masih terbatas.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Lengah, Tentara Ukraina Seberangi Sungai Inhulets Ambil Alih Kherson
Pada jam-jam pertama konflik, seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada CBS News bahwa sebanyak 75 pembom jarak jauh Rusia mungkin telah mengambil bagian dalam aksi pembukaan perang.
Militer Ukraina pertama kali mengakui penggunaan Tu-22M dalam konflik pada pertengahan April, dengan bukti video pembom mematikan Rusia muncul bulan lalu.
Rekaman tampaknya menunjukkan pembom Tu-22M3 Rusia meluncurkan rudal jelajah ke target Ukraina yang diduga.***