ZONA PRIANGAN - Ukraina ternyata memiliki Batalyon Dukun. Mereka sebenarnya berasal dari Detasemen Pasukan Khusus ke-10 elit Ukraina.
Disebut Batalyon Dukun karena personelnya memiliki kemampuan supranatural. Mereka mampu menyusup ke markas musuh tanpa terdeteksi.
Uniknya lagi, personel Batalyon Dukun selalu membunuh lawannya dengan menembak ke arah pangkal paha. Tepatnya ke posisi alat kelamin.
Seorang personel Batalyon Dukun dengan kode 22 mengatakan, dirinya selalu menyerang pasukan Vladimir Putin dari jarak dekat.
"Taktik itu untuk menghindari serangan penjajah yang menggunakan artileri," kata 22 kepada The Times.
22 mengungkapkan, melakukan serangan dari jarak dekat penuh risiko dan sekarang ada masalah tambahan karena membawa peralatan perang.
Baca Juga: Ramzan Kadyrov Bentuk Empat Batalyon Akhmat Siap Hancurkan Tentara Ukraina di Pertempuran Luhansk
"Peralatan yang dibawa sering menimbulkan suara. Itu bisa menimbulkan kecurigaan musuh," tutur 22.
Menurut 22, kesulitan sekarang klipnya rusak di night-vision googles-nya dan dia harus menahannya daripada menempelkannya ke helmnya.
"Bahkan dengan pengiriman reguler dari Inggris dan AS, mengganti senjata dan peralatan yang rusak selalu menjadi masalah," tambahnya.
Tetapi dengan semua kesulitan yang mereka hadapi, Batalyon Dukun masih berhasil mengejutkan pasukan Putin.
Dikutip Daily Star, 22 berkata: "Orang pertama yang melihatku…dia tidak mengharapkan kita."
“Dia takut dan saya baru saja menembaknya dari jarak sekitar tujuh meter, di bawah rompi antipeluru," ucap 22.
“Kamu harus selalu menembak bola (alat kelamin), tidak ada perlindungan yang cukup di sana, itu 100% untuk membunuh musuh," ungkap 22.
“Kamu menghancurkan arterinya dan mematahkan panggulnya. Dia tidak bisa melarikan diri, dia tidak bisa lari, dia tidak bisa merangkak, dia tidak bisa melakukan apa-apa," kata 22.
22 menegaskan, tidak mungkin memberikan pertolongan pertama kepada orang yang terluka di area itu. Anda tidak bisa menggunakan torniket atau perban.
Baca Juga: Rudal Rusia Meledak di Ochakiv dan Kremenchuk, Kota Pelabuhan Mykolaiv Kembali Mencekam
Dia mengatakan bahwa dalam pertempuran jarak dekat mereka, dia dan rekan-rekannya dapat mengatakan bahwa moral Rusia sedang menderita.
“Kami selalu berusaha untuk tetap ketat, untuk meraih sabuk musuh, karena pada saat itu mereka tidak dapat menggunakan artileri mereka," ujarnya.***