Inggris akan Menjatuhkan Sanksi Ekonomi, Perdagangan dan Transportasi terhadap Belarusia

- 5 Juli 2022, 12:05 WIB
Inggris pada hari Selasa akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut yang menargetkan pemerintah Belarusia Presiden Alexander Lukashenko (tengah) atas dukungannya terhadap perang Rusia di Ukraina.
Inggris pada hari Selasa akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut yang menargetkan pemerintah Belarusia Presiden Alexander Lukashenko (tengah) atas dukungannya terhadap perang Rusia di Ukraina. /Tatiana Zenkovich/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Inggris mengatakan akan memberlakukan sanksi ekonomi, perdagangan dan transportasi lebih lanjut terhadap Belarusia pada hari Selasa atas dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Paket itu diumumkan Senin oleh Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris, dan memperluas tindakan hukuman yang pertama kali diterapkan London ke Moskow sekarang ke Minsk.

“Rezim Belarusia secara aktif memfasilitasi invasi [Presiden Rusia Vladimir] Putin, membiarkan Rusia menggunakan wilayahnya untuk menjepit Ukraina – meluncurkan pasukan dan rudal dari perbatasan mereka dan menerbangkan jet Rusia melalui wilayah udara mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan.

London menambahkan bahwa presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, juga mendukung narasi Kremlin bahwa Ukrainalah yang memprovokasi Rusia untuk melancarkan perang.

Tindakan hukuman yang diperluas ke Belarusia termasuk larangan impor dan ekspor yang mempengaruhi produk senilai sekitar $72,6 juta, termasuk barang penyulingan minyak, komponen teknologi canggih dan barang mewah, seperti seni dan tas Inggris, lapor UPI.com, 4 Juli 2022.

Larangan impor mempengaruhi besi dan baja Belarusia, katanya.

Inggris juga akan melarang Belarusia mengakses sektor jasa keuangannya, yang akan melarang perusahaan Minsk menerbitkan utang dan surat berharga di London, katanya.

Kementerian keuangan Inggris pada hari Senin juga menambahkan enam orang Rusia ke daftar sanksi yang membekukan semua aset atas nama di sana serta United World International, sebuah situs berita online yang dikatakan "mempromosikan disinformasi pro-Rusia."

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina dengan bantuan Belarus pada 24 Februari, negara-negara demokratis telah berulang kali menerapkan sanksi hukuman terhadap Moskow dan Minks dalam upaya untuk mengakhiri perang.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x