Indonesia Mengejar Kemajuan G20 Bersama Rusia tetapi Jerman dan Prancis Skeptis

- 14 Juli 2022, 10:08 WIB
Ketua delegasi mempersiapkan pertemuan pada hari terakhir pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Jakarta, Indonesia, 18 Februari 2022.
Ketua delegasi mempersiapkan pertemuan pada hari terakhir pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Jakarta, Indonesia, 18 Februari 2022. /Mast Irham / Pool via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Para pemimpin keuangan G20 akan bertemu di Bali pada minggu ini untuk membahas seputar berbagai isu, salah satunya mengenai ketahanan pangan global dan lonjakan angka inflasi, tetapi ada skeptisisme dari Jerman dan Prancis atas harapan Indonesia akan titik temu karena ketegangan atas Ukraina yang masih terus membara.

Invasi Rusia ke Ukraina membayangi pertemuan para menteri luar negeri dari Kelompok 20 ekonomi utama pada pekan lalu, ketika diplomat top Rusia keluar dari pertemuan dan menuduh Barat "mengkritik hiruk pikuk".

Dan pada pertemuan pemimpin keuangan G20 terbaru di Washington pada bulan April, pejabat dari beberapa negara Barat meninggalkan ruangan ketika giliran perwakilan Rusia untuk berbicara.

Baca Juga: Menlu Rusia Sergei Lavrov Walk Out dari Pertemuan G20, Blinken Memperingatkan: 'Ukraina Bukan Negara Anda'

Kali ini, Jerman mengharapkan diskusi yang lebih terbuka dan langsung dengan Rusia, kata sumber pemerintah di Berlin, Rabu, 13 Juli 2022.

"Sebagian besar ingin mengadopsi pendekatan yang berbeda pada hari itu, setelah April," kata salah satu sumber menambahkan, tulis Reuters.

Tetapi sumber itu meredam harapan kesepakatan tentang komunike bersama setelah pembicaraan, yang diupayakan oleh tuan rumah Indonesia, mengatakan Rusia dan China diharapkan bersatu di tengah ketegangan dengan Barat atas perang Ukraina.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Sebuah sumber Kementerian Keuangan Prancis juga mengatakan para menteri G20 tidak mungkin menyepakati semua masalah untuk sebuah komunike, konsekuensi ekonomi dari perang khususnya diperdebatkan.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x