Bintik Matahari Berukuran Besar yang Mengarah ke Bumi Semakin Membesar dengan Cepat, Menambah Kekhawatiran

- 20 Juli 2022, 13:00 WIB
Sebuah lontaran massa korona dari matahari tercatat pada 31 Agustsu 2012.
Sebuah lontaran massa korona dari matahari tercatat pada 31 Agustsu 2012. /Unsplash.com/NASA

ZONA PRIANGAN - Para ahli telah mendeteksi sebuah titik di permukaan Matahari yang membesar dengan cepat dan sekarang telah mencapai ukuran tiga kali lipat dari Bumi. Bintik matahari raksasa itu, baru-baru ini mengarah ke Bumi, dengan kemungkinan semburan matahari dan aurora.

Kabar buruknya adalah semburan matahari mampu merusak satelit dan jaringan listrik, ahli astrofisika menjelaskan bahwa fenomena tersebut tidak biasa, hal itu lazim terjadi selama siklus matahari dan tidak perlu dikhawatirkan.

Meskipun mungkin terdengar mengkhawatirkan, astrofisikawan yakin bahwa bintik matahari — Wilayah Aktif 3038 (AR3038) — seharusnya tidak menjadi penyebab kekhawatiran. Menurut Rob Steenburgh, kepala Kantor Prakiraan Cuaca Antariksa Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), pertumbuhan bintik matahari yang begitu cepat bukanlah fenomena yang tidak biasa.

Baca Juga: Serangan Rudal Jelajah Rusia dari Kapal Perang di Laut Hitam Menewaskan Tiga Perwira Ukraina di Kota Vinnytsia

Steenburgh menyoroti bahwa ekspansi diharapkan selama waktu siklus matahari ini. Siklus tersebut merupakan sistem berulang selama 11 tahun yang dimulai lagi pada tahun 2019. Untuk menghilangkan kekhawatiran terhadap dampak buruk dari bintik matahari bagi orang awam, Steenburgh mengatakan fenomena tersebut tidak mungkin menyebabkan semburan matahari berbahaya yang dapat membahayakan satelit dan jaringan listrik.

Suar matahari terbentuk ketika medan magnet di sekitar bintik matahari pecah, hanya untuk bergabung kembali dalam pola yang kompleks. Proses 're-joining' menyebabkan solar flare terlontar ke tata surya kita.

Jika suar ini menghantam planet kita, mereka dapat merusak infrastruktur penting, terutama yang bergantung pada listrik. Kabar baiknya, fenomena tersebut dapat menghasilkan tampilan cahaya hijau yang spektakuler di langit, yang juga dikenal sebagai aurora. Pertunjukan cahaya alami terjadi ketika ion-ion dari semburan matahari menghantam medan magnet bumi.

Baca Juga: Ukraina Yakin Usir Pasukan Vladimir Putin Sebelum Musim Dingin, Butuh 50 HIMARS dari Amerika Serikat

Flare matahari cenderung diarahkan ke Bumi karena bintik matahari AR3038 telah berbalik dan tidak menghadap planet kita lagi, menurut laporan tersebut.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x