ZONA PRIANGAN - Warga Ukraina menghadapi musim dingin tersulit ketika pasukan Vladimir Putin banyak menghancurkan fasilitas rumah sakit.
Serangan membabi buta prajurit Kremlin sering kali menghantam fasilitas sipil seperti rumah sakit, kampus/sekolah, apartemen hingga tempat bermain anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sistem perawatan kesehatan Ukraina menghadapi ancaman yang mengerikan.
Baca Juga: Mengejutkan, China Menyerang Rusia Saat Pasukan Vladimir Putin Menahan Gempuran HIMARS Ukraina
Sebagian besar rumah sakit di beberapa wilayah Ukraina sudah runtuh, walau masih ada yang bisa dimanfaatkan dalam kondisi darurat.
"Bangunan rumah sakit di Ukraina banyak terguncang akibat perang, perlu mendapat perlindungan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip Aljazeera.
WHO memverifikasi bahwa telah terjadi 473 serangan terhadap fasilitas dan layanan kesehatan Ukraina dalam enam bulan terakhir, yang mengakibatkan sedikitnya 98 kematian dan 134 luka-luka.
Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Henri Kluge mengatakan “serangan terhadap layanan kesehatan tidak masuk akal,” serta pelanggaran hukum humaniter internasional.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berbicara kepada dewan melalui tautan video. WHO beranggotakan 15 orang itu memilih 13 banding satu untuk mendukung intervensi Zelensky, dengan hanya China yang abstain.
“Sekarang dunia dapat melihat seberapa besar ketergantungan kita pada kemerdekaan kita,” kata presiden Ukraina.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Bantai 140 Tentara Batalyon Elit Ukraina, Puluhan Pejuang Kraken Turut Tewas
Dia juga menuduh Rusia, yang memegang hak veto sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, melakukan “pemerasan nuklir”, memprovokasi “kelaparan buatan” dan “memaksakan kemiskinan energi”.
“Rusia harus melepaskan wilayah Ukraina yang direbut,” kata Volodymyr Zelensky. “Itu harus mundur dari tanah kami [dan] dari laut kami,” tegasnya.