ZONA PRIANGAN - Prajurit Vladimir Putin merencanakan pembunuhan terhadap komandan mereka yang tidak perhatian.
Ide gila itu muncul saat para tentara Rusia dilanda rasa frustrasi karena banyak rekannya yang tewas dan terluka namun para komandan tidak peduli hal itu.
Para prajurit Kremlin sering kali dibuat kesal, ketika mereka diperintahkan ke garis depan, sementara para komandan bersembunyi di bunker.
Rencana pembunuhan tersadap, ketika prajurit Moskow melakukan kontak telepon kepada istri atau keluarganya.
Menurut percakapan baru yang disadap, yang dirilis oleh Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina, anak buah Vladimir Putin tidak puas dengan ketidakpedulian dan ketidakmampuan para pemimpin mereka.
Percakapan yang disadap, yang dibagikan Kemenhan Ukraina di Telegram kemarin, menangkap momen seorang tentara tank Rusia memberi tahu istrinya tentang bagaimana rekan seperjuangannya terluka karena pesawat tak berawak Ukraina menjatuhkan granat.
Prajurit itu menambahkan bahwa rekan-rekannya dibiarkan tanpa komandan mereka karena dia bersembunyi di ruang bawah tanah.
Salah satu tentara yang terlibat adalah seorang mekanik, sementara yang lain bertindak sebagai komandan tank dan penembak.
Prajurit di telepon juga mengeluh tentang keadaan tank bebek duduk. Dia mengatakan itu tidak lagi bisa menembak karena selongsong peluru tersangkut di laras senapannya.
Dia menambahkan bahwa dia khawatir peluru itu bisa meledak dan menarik perhatian artileri Ukraina.
Prajurit Rusia itu juga mengakui bahwa dia mungkin akan dikirim ke garis depan, tetapi dia maupun rekan-rekannya tidak ingin pergi ke sana, lapor Express.
Dia berkata: “Singkatnya, semua orang ingin menyingkirkan komandan, seluruh batalyon. Semua kru (ingin) menyingkirkannya, semua kompi, karena dia bodoh, dia seorang artileri, dia bukan seorang tankman, dan dia tidak peduli dengan orang-orangnya.”
Menurut prajurit itu, komandan tidak peduli dengan yang terluka atau yang mati. Komandan juga tidak melaporkan kerugian ke markas, kata tentara itu.***