“Mereka berkata, ‘mengapa kamu datang?’ Mereka masih mendukung Rusia. Mereka dicuci otak oleh propaganda Moskow," tuturnya.
Pasukan Ukraina tidak mau mengambil risiko dengan warga sipil yang tinggal di bawah kekuasaan Rusia.
Baca Juga: Tentara Ukraina Lanjutkan Pengusiran Prajurit Vladimir Putin di Donetsk, Butuh Pasokan Senjata NATO
Ada desas-desus tentang pasukan Rusia melepas seragam mereka dan mengenakan pakaian sipil dan berbaur dengan penduduk setempat daripada mundur.
Dalam komplikasi lebih lanjut, beberapa tentara yang berperang untuk Rusia berasal dari Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang dideklarasikan sendiri sebagai kantong pro-Rusia yang masih dianggap Kiev sebagai wilayahnya.
Akibatnya, banyak dari mereka memegang paspor Ukraina.
Seorang tentara Ukraina yang ditempatkan di dekat Kharkiv mengatakan kepada The Times bahwa pasukan DPR seringkali sulit diidentifikasi.
Dia berkata: "Mereka pikir mereka bisa berbaur, dan terkadang sangat sulit untuk membedakan mereka."
"Kami menangkap satu dari DPR di sebuah pos pemeriksaan, dan dia bersama intelijen sekarang," ungkapnya yang dikutip Express.