ZONA PRIANGAN - Militer Rusia akhirnya mengungkapkan jumlah kematian prajurit Vladimir Putin selama invasi ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengatakan, selama tujuh bulan bertempur di Ukraina, Rusia cuma kehilangan 6.000 tentara saja.
Sebelumnya, pada akhir Maret Rusia mengumumkan jumlah tentara Moskow yang tewas akibat pertempuran di Ukraina mencapai 1.351 orang.
Menurut Sergey Shoigu, yang menggembirakan adalah tugas para pekerja medis. Mereka bekerja dengan dedikasi tinggi.
Dampaknya, prajurit Kremlin yang terluka dengan cepat disembuhkan dan bisa dikirimkan lagi ke garis depan.
Sergey Shoigu mencatat kematian pejuang Kiev jumlahnya lebih besar, yakni sepuluh kali lipat daripada tentara Rusia.
Jika prajurit Rusia yang tewas cuma 6.000 orang, pejuang Kiev yang dibantai pasukan Vladimir Putin mencapai 61.207 orang.
“Kerugian kami hingga saat ini adalah 5.937 orang tewas,” ungkap Shoigu yang dikutip rt.com.
Dia juga memuji pekerjaan petugas medis militer, mengatakan bahwa 90% dari tentara Rusia yang terluka selama pertempuran dapat kembali beraksi setelah perawatan.
“Awalnya Angkatan Bersenjata Ukraina berjumlah antara 201.000 dan 202.000 orang, dan sejak itu mereka menderita kerugian sekitar 100.000, dengan 61.207 tewas dan 49.368 lainnya terluka,” katanya.
Shoigu menuturkan, pasukan Rusia dan milisi Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk juga telah melenyapkan lebih dari 2.000 tentara bayaran yang berperang untuk Kiev.
Diperkirakan, lebih dari 1.000 orang asing saat ini tetap berada di jajaran militer Ukraina. Itu akan menjadi target khusus pasukan Vladimir Putin.***