Komandan Militer Rusia Ditembak Seorang Pria Wajib Militer di Tengah Protes Invasi Putin di Ukraina

- 27 September 2022, 15:13 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk memobilisasi hingga 300.000 tentara cadangan untuk berperang di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk memobilisasi hingga 300.000 tentara cadangan untuk berperang di Ukraina. /UPI/Kremlin Pool

"Tidak ada yang akan pergi ke mana pun," kata tersangka sebelum menarik senjatanya, menurut The Guardian, yang mengutip laporan berita lokal dari dalam Rusia.

Rabu lalu, Putin yang menantang mengumumkan mobilisasi nasional ratusan ribu tentara cadangan Rusia, sebuah langkah yang memicu protes luas di seluruh negeri di mana ratusan orang telah ditangkap. Ribuan warga sipil juga telah meninggalkan negara itu dalam upaya untuk menolak panggilan itu.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Umumkan Pembentukan 4 Batalyon yang Diawaki Prajurit Muda Chechnya untuk Menggempur Ukraina

Beberapa analis mengatakan Putin semakin putus asa di Ukraina menyusul rasa malu baru-baru ini di medan perang, termasuk serangan balasan Ukraina di mana Rusia terpaksa menyerahkan ribuan mil wilayah yang diperolehnya sejak awal konflik.

Putin juga baru-baru ini berusaha untuk menopang aliansinya dengan China dan musuh Barat lainnya setelah menderita kerugian besar dalam perang, termasuk kematian sedikitnya 50.000 tentara, sementara ribuan tank, peralatan dan senjata juga telah dihancurkan, menurut Jenderal Ukraina, staf Angkatan Bersenjata.

Penembakan itu terjadi pada hari yang sama ketika seorang pria bersenjata lainnya melepaskan tembakan ke sebuah sekolah di Rusia tengah, menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 21 lainnya.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x