Selain Mengusir Pasukan Vladimir Putin dari Lyman, Tentara Ukraina Merebut Kota Yampil dan Drobyshevo

- 2 Oktober 2022, 17:04 WIB
HIMARS Ukraina meledak di pangkalan militer Rusia dan mengganggu proyek referendum Vladimir Putin di Luhansk, Ukraina.*
HIMARS Ukraina meledak di pangkalan militer Rusia dan mengganggu proyek referendum Vladimir Putin di Luhansk, Ukraina.* /Twitter /@bayraktar_1cinta

ZONA PRIANGAN - Selain mengusir pasukan Vladimir Putin dari Kota Lyman, tentara Ukraina merebut beberapa pemukiman lainnya di Luhansk.

Di antara pemukiman yang kini dikuasai pejuang Kiev, yakni Yampil dan Drobyshevo. Hal itu diakui Pemimpin Donetsk pro Kremlin, Denis Pushilin.

Seorang perwakilan dari komando operasional Ukraina 'Timur', Sergey Cherevaty, mengatakan kepada media Ukraina bahwa pasukan Rusia di Lyman telah dikepung.

Baca Juga: Seperti di Kharkiv, Tentara Ukraina Bakal Menipu Lagi dan Menjebak 7.000 Pasukan Rusia di Kherson

Sergey Cherevaty juga mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina telah merebut lima pemukiman di dekat Lyman, termasuk kota Yampil, yang terletak di tenggara.

Pushilin sebelumnya mengatakan bahwa DPR telah kehilangan kendali penuh atas kota Yampil dan Drobyshevo, sementara Ukraina menembaki rute pasokan antara Lyman dan basis logistik utama Rusia di kota Svatovo.

Krasny Liman, yang diubah namanya menjadi Lyman oleh Ukraina pada 2016, direbut oleh pasukan Rusia dan Donbass pada akhir Mei, lapor rt.com.

Baca Juga: 60 Prajurit Vladimir Putin Tewas Setelah Rudal Tentara Ukraina Meledakkan Pangkalan Militer Rusia

Kota ini terletak di ujung utara DPR (Repurblik Rakyat Donets) tidak jauh dari wilayah Kharkiv Ukraina, yang bagian timurnya direbut oleh pasukan Ukraina pada awal September.

Berita itu muncul sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian tentang aksesi DPR dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) ke Rusia.

Presiden juga menandatangani perjanjian tentang aksesi wilayah Kherson dan Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bergerak Menuju Severodonetsk-Lysychansk Siap Mengusir Pasukan Vladimir Putin Kembali ke Rusia

Keempat wilayah tersebut memberikan suara mayoritas untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum yang diadakan antara 23 dan 27 September.

Ukraina dan negara-negara Barat menolak untuk mengakui hasil referendum di Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Perkembangan juga terjadi setelah Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial yang bertujuan untuk memanggil sekitar 300.000 tentara cadangan untuk dipersenjatai, yang sebagian besar belum dikirim ke daerah-daerah.***

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x