Rusia di Ambang Kebangkrutan, Serangan ke Ukraina Menggunakan Senjata Drone dan Rudal Pasokan Iran

- 19 Oktober 2022, 13:24 WIB
Sebuah mobil terbakar di Kiev setelah serangan rudal Rusia.*
Sebuah mobil terbakar di Kiev setelah serangan rudal Rusia.* /Reuters/The Sun

ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menggambarkan Rusia saat ini di ujung kebangkrutan akibat invasi yang gagal.

Tanda-tanda kebangkrutan menguat, setelah Moskow menerima transfer senjata dari Teheran. Pasukan Kremlin kini mulai menggunakan drone dan rudal buatan Iran.

Serangan pasukan Vladimir Putin ke Kota Kiev yang menggunakan drone dan rudal Iran, menunjukkan Rusia mulai bangkrut dan kehabisan senjata.

Baca Juga: Kemenhan Rusia Mengklaim Gagalkan Serangan Tentara Ukraina di Wilayah Luhansk, Donetsk, dan Kherson

Sejauh ini, Iran masih membantah telah memasok senjata ke Rusia. Teheran menegaskan, tidak mau berpihak pada konflik Rusia-Ukraina.

Itu terjadi ketika AS, Inggris dan Prancis berencana untuk mengangkat masalah transfer senjata Iran ke Rusia pada pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu.

Sementara itu, seorang komandan Rusia telah membuat pengakuan yang tidak biasa tentang keadaan pasukannya yang kian terdesak di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Kehabisan Senjata Akan Gunakan Rudal Iran dari Jenis Fateh dan Zolfaghar, Selain Drone Shahed-136

Komandan baru mengungkapkan bahwa mereka berada di bawah tekanan dari pejuang Kiev untuk merebut kembali daerah-daerah di selatan dan timur yang sebelumnya diklaim oleh Moskow.

Dia juga mengumumkan pada hari Selasa sebuah "pemindahan bertahap yang terorganisir" dari penduduk dari empat kota di sepanjang Sungai Dnipro, menunjukkan kekerasan lebih lanjut mungkin terjadi.

Jenderal Angkatan Udara Rusia, Sergei Surovikin mengatakan kepada saluran berita Rossiya 24 milik negara: "Situasi di daerah Operasi Militer Khusus dapat digambarkan sebagai tegang."

Baca Juga: Ukraina Tembak Jatuh 37 Drone Rusia, Pasukan Vladimir Putin Gunakan Drone Shahid-136 Buatan Iran

"Situasi di daerah ini (Kherson) sulit. Musuh dengan sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di Kherson," ujarnya yang dikutip Express.

Pasukan Moskow telah didorong mundur sekitar 20-30 kilometer (13-20 mil) dalam beberapa minggu terakhir dan dalam bahaya didorong ke Sungai Dnipro.

Perairan ini membentang di seluruh negeri sejauh 2.200 kilometer.

Baca Juga: Chechnya di Ambang Perang Saudara, Pemberontak Menyerang Pasukan Ramzan Kadyrov di Desa Samashki

Vladimir Rogov, seorang anggota dewan yang didirikan Rusia yang mengatur Zaporizhzhia, mengatakan Ukraina juga menargetkan kota Enerhodar dengan penembakan yang intens.

Enerhodar juga merupakan rumah bagi banyak karyawan pembangkit listrik Zaporizhzhia, yang berada di dalam salah satu wilayah yang dianeksasi oleh Rusia.

Wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, serta Luhansk dan Donetsk, telah diproklamasikan oleh Moskow sebagai wilayah Rusia, namun hanya sebagian yang mendudukinya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x