ZONA PRIANGAN - Divisi Lintas Udara ke-101 Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai "Screaming Eagles", memiliki sejarah militer yang luar biasa.
Pasukan dari divisi tersebut terlibat dalam operasi udara selama pendaratan D-Day di Normandia pada tahun 1944.
Mereka juga maju dalam Pertempuran Bulge, di mana bertempur dalam pengepungan penuh. Unit ini pernah terlihat dalam perang Vietnam, Irak dan Afghanistan.
Rumor terbaru Divisi Lintas Udara ke-101 AS akan ambil bagian dalam serangan ke pasukan Vladimir Putin di Ukraina.
CBS News melaporkan, Divisi Lintas Udara ke-101 AS tinggal menunggu perintah komandan masuk ke Ukraina untuk menyerang pasukan Kremlin.
Saat ini, Divisi Lintas Udara ke-101 AS sedang melakukan latihan perang di Rumania, dekat dengan perbatasan negara yang berkonflik (Ukraina-Rusia).
Komandan unit mengatakan kepada CBS bahwa mereka akan siap untuk menyeberang ke Ukraina jika pertempuran meningkat – tanpa menjelaskan apa yang akan terjadi – atau jika NATO diserang.
Wakil Komandan Brigadir Jenderal John Lubas mengatakan, penempatan mereka saat ini di Eropa, yang pertama sejak Perang Dunia II, adalah untuk mempertahankan wilayah NATO.
"Kami siap untuk mempertahankan setiap inci tanah NATO", tegas John Lubas mengatakan kepada jaringan berita.
Di Rumania, Divisi Lintas Udara 101 mengadakan latihan serangan darat dan udara bersama.
Menurut Kolonel Edwin Matthaidess, Komandan Tim Tempur Brigade ke-2, divisinya adalah unit AS yang paling dekat dengan pertempuran di Ukraina.
Dia mencatat bahwa pasukan AS, telah "mengawasi dengan cermat" militer Moskow sambil "membangun tujuan untuk berlatih melawan" dan mengatur latihan untuk "meniru persis apa yang terjadi" di Ukraina.
Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv
"Itu membuat kami tetap waspada," Edwin Matthaidess yang dikutip rt.com.
Secara total, sekira 4.700 tentara Amerika dari pangkalan Lintas Udara 101 di Fort Campbell, Kentucky, telah dikirim ke Eropa.
NATO telah berulang kali menyatakan bahwa itu bukan pihak dalam konflik dan tidak akan mengirim pasukannya ke Ukraina.
Baca Juga: Vladimir Putin Rugi Besar, Tiga Helikopter Elit Ka-52 Ditembak Jatuh Pertahanan Udara Ukraina
Pada akhir Juni, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa blok pimpinan AS akan secara signifikan meningkatkan jumlah pasukannya dalam siaga tinggi dari 40.000 menjadi lebih dari 300.000.***