Kemudian pada hari itu, Wakil Menteri Luar Negeri Andrey Rudenko mengatakan Rusia belum memutuskan apakah akan tetap menjadi bagian dari kesepakatan setelah 18 November.
Pada bulan Juli, perjanjian mediasi antara Turki dan PBB disepakati antara Rusia dan Ukraina tentang pembukaan ekspor gandum. Ini akan diperbarui pada 19 November.
Baca Juga: Jembatan Gantung di Gujarat India Berusia Seabad dan Runtuh Beberapa Hari Setelah Direnovasi
Memperpanjang kontrak adalah "masalah terpisah" dan keputusan akan dibuat "dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan", kata Rudenko kepada kantor berita negara RIA Novosti.
Dia menyinggung ketidakpuasan Moskow dengan implementasi perjanjian.
"Sayangnya, kami melihat perbedaan besar di sini," kata Rudenko.
"Bagian Rusia dieksekusi dengan sangat buruk. Kami sedang memikirkannya," pungkasnya.***