ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta para pemimpin dunia yang berkumpul di KTT G20 Bali, Indonesia, mendesak Rusia untuk membuktikan keinginan perdamaian.
Menurut Volodymyr Zelensky, Ukraina selalu menjadi pemimpin dalam upaya perdamaian, dan dunia telah menyaksikannya.
"Dan jika Rusia mengatakan ingin mengakhiri perang ini, biarkan Rusia membuktikannya dengan tindakan," ujar Volodymyr Zelensky.
Zelensky menegaskan, “Ukraina tidak boleh ditawarkan untuk membuat kompromi dengan hati nurani, kedaulatan, wilayah, dan kemerdekaannya."
Selama di Bali, Zelensky telah meluncurkan sepuluh poin rencana perdamaian kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di KTT G20 Bali Indonesia.
Zelensky mencari jaminan tentang senjata nuklir, keamanan pangan dan energi. Sebaliknya, dia mengesampingkan kesepakatan "Minsk 3" untuk menghentikan pertempuran.
Perjanjian Minsk, dinamai menurut ibu kota Belorus, adalah serangkaian kesepakatan internasional yang berusaha menengahi diakhirinya perang Donbass.
Zelensky menyebut kesepatan "Minsk 3" tidak banyak memberi manfaat, merujuk dua kesepakatan gencatan senjata yang gagal atas status wilayah Donbass.
Dia menjelaskan: "Kami tidak akan membiarkan Rusia menunggu, membangun kekuatannya, dan kemudian memulai serangkaian teror baru dan destabilisasi global.
Baca Juga: Kherson Tetap Bergolak, Rusia dan Ukraina Saling Tembak, 56 Prajurit Moskow Ditawan 14 Lainnya Tewas
"Tidak akan ada Minsk 3, yang akan dilanggar Rusia segera setelah kesepakatan," tambah Zelensky yang dikutip Express.
Dalam sebuah posting Telegram terpisah kemarin, Zelensky bersumpah untuk mengusir pasukan Vladimir Putin dari negaranya.
Dia mengatakan: "Ketika ada bendera Ukraina, ada peradaban, ada kebebasan. Ada jaminan sosial. Ada infrastruktur. Ada keamanan. Ada keamanan."
"Inilah arti bendera Rusia - kehancuran total. Tidak ada listrik, tidak ada komunikasi, tidak ada internet, tidak ada televisi," ungkap Volodymyr Zelensky.***