Sementara istri sang sopir, Veronique Monguillot berharap para pelaku mendapatkan hukuman yang berat.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NZ Herald disebutkan, penyerangan sopir itu terjadi di perhentian bus di Bayonne, Perancis sebelah barat daya.
Baca Juga: Masyarakat Banjar Menanti Siapa yang Mengenakan Jaket Oranye KPK
Ditemui Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, Veronique mengeluh atas kekejaman pelaku penghajaran suaminya.
Ia dan ketiga buah hatinya benar-benar hancur atas apa yang dilakukan empat orang tak bertanggung jawab itu.
"Kita harus menggebrak meja (tegas) sehingga hal serupa tak terjadi lagi," kata Veronique, Sabtu 11 Juli 2020.
Baca Juga: New Normal, Pengunjung Pangandaran dari 30 Ribu Naik Jadi 60 Ribu
"Ini barbar! Tidak normal. Kita harus menghentikan pembantaian ini," tegasnya.
Jaksa penuntut umum (JPU) di Bayonne membenarkan sopir itu diserang setelah meminta penumpang dalam bus nomor 810 yang dikemudikannya untuk memakai masker.
Langkah tersebut sudah sesuai dengan aturan pemanfaatan transportasi publik selama pandemi Covid-19 masih melanda Prancis.