Bank Dunia: India akan Mengalami Gelombang Panas Melampaui Kelangsungan Hidup Manusia

- 9 Desember 2022, 00:06 WIB
Para pekerja menggunakan helm mereka untuk menuangkan air guna mendinginkan diri di dekat lokasi konstruksi pada musim panas yang terik di pinggiran Ahmedabad, India, 30 April 2022.
Para pekerja menggunakan helm mereka untuk menuangkan air guna mendinginkan diri di dekat lokasi konstruksi pada musim panas yang terik di pinggiran Ahmedabad, India, 30 April 2022. /REUTERS/Amit Dave

Baca Juga: Rishi Sunak dan Istrinya Akshata Murty Debut di Inggris 'Asian Rich List 2022'

Distribusi barang makanan dan obat-obatan ke seluruh India membutuhkan sistem pendingin rantai dingin yang berfungsi di setiap langkah.

"Satu penurunan suhu dalam perjalanan dapat memutus rantai dingin, merusak produk segar, dan melemahkan potensi vaksin. Dengan hanya 4 persen produk segar di India yang tercakup oleh fasilitas rantai dingin, perkiraan kerugian pangan tahunan berjumlah USD 13 miliar," katanya.

Tercatat juga bahwa sebagai produsen obat-obatan terbesar ketiga di dunia, sebelum COVID-19, India kehilangan sekitar 20 persen produk medis yang sensitif terhadap suhu dan 25 persen vaksin karena rantai dingin yang rusak, yang menyebabkan kerugian sebesar USD 313 juta atau sekitar Rp4,8 triliun per tahun.

Baca Juga: Ledakan Dahsyat Tertangkap Kamera setelah Rudal Rusia Menyerang Jalanan di Ukraina

"Ketika suhu meningkat di seluruh India, demikian pula permintaan akan pendingin. Namun, di negara di mana dua pertiga populasinya hidup dengan kurang dari USD 2 per hari, dan di mana biaya rata-rata unit AC dapat bervariasi antara USD 260 (sekitar Rp4 juta) dan USD 500 (sekitar Rp7,7 juta)".

"Sistem pendingin udara adalah barang mewah yang hanya tersedia untuk beberapa orang".

Menurut analisis yang disajikan dalam India Cooling Action Plan (ICAP), hanya delapan persen rumah tangga di India yang memiliki unit AC.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Membenarkan Bahwa MH 17 Ditembak Jatuh oleh Rudal Buatan Rusia

"Kipas dalam ruangan dan elektrik dapat membantu menjaga kenyamanan termal, tetapi ini juga mahal untuk dibeli dan tidak efisien. Akibatnya, banyak masyarakat miskin dan terpinggirkan di seluruh India lebih rentan terhadap panas ekstrem".

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Press Trust of India (PTI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x