“Itu sekitar 500, yang pada dasarnya 95 persen adalah pasukan kejutan, orang-orang yang sangat termotivasi," tambahnya.
“Mereka tidak hanya dilengkapi dengan pelindung tubuh dan helm, tetapi juga kendaraan lapis baja seperti topan," tuturnya.
Dia melanjutkan: "Artinya di Rusia pelatihan sedang berlangsung. Namun demikian, kami menyadari sumber daya kami, tentu saja, memiliki batas."
Itu terjadi ketika wajib militer Rusia yang menuju ke Ukraina mengeluhkan pakaian dan persediaan medis yang buruk.
Dalam sebuah video yang dirilis dari dalam pangkalan pelatihan militer di Rusia, sekelompok rekrutan dan seorang instruktur menunjukkan kurangnya ketentuan medis dasar untuk para tamtama.
Instruktur militer Rusia melaporkan: "Pejuang yang Anda kirimkan kepada kami di sini di Stavropol Kari hampir telanjang bulat."
"Mereka tidak memiliki peralatan medis dan hanya memiliki satu torniket," ucapnya.***