Pembunuhan 600 Tentara Ukraina Ternyata Kebohongan Rusia, Barak Militer di Kramatorsk Masih Utuh

- 12 Januari 2023, 17:09 WIB
Wartawan Finlandia @YLEKuronen melaporkan bahwa Rusia tampaknya telah meleset karena bangunan yang diduga barak militer Ukraina Kramatorsk masih utuh.*
Wartawan Finlandia @YLEKuronen melaporkan bahwa Rusia tampaknya telah meleset karena bangunan yang diduga barak militer Ukraina Kramatorsk masih utuh.* /Twitter /@minna_alander

ZONA PRIANGAN - Rusia sempat mengklaim menghancurkan senjata HIMARS pasokan Amerika Serikat, namun senjata itu masih utuh di Ukraina.

Klaim terbaru Moskow, telah menewaskan 600 tentara Ukraina setelah rudal mereka menghantam barak militer di Kramatorsk. Hasilnya?

Setelah wartawan internasional seperti dari Reuters dan BBC melakukan cek lokasi, bangunan yang diklaim meledak ternyata masih berdiri kokoh.

Baca Juga: Ukraina Makin Terancam, Vladimir Putin Kerahkan Kapal Perang, Kapal Selam dan Kapal Amfibi dari Laut Hitam

Rudal Kremlin ternyata meleset dan saat serangan terjadi, tidak ada pejuang Kiev yang tinggal di sana. Itu merupakan kebohongan terbesar yang digembar-gemborkan Vladimir Putin.

Media internasional mengklaim bahwa Rusia mungkin membuat klaim mereka pada saat Vladimir Putin menerima reaksi publik di Rusia atas kematian tentara Rusia yang telah direkrut menjadi tentara.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka telah melakukan "operasi pembalasan" di barak Ukraina yang telah menewaskan "lebih dari 600 tentara Ukraina".

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Namun, mereka gagal membuktikan klaim tersebut benar dengan bukti dan fotografi di lapangan menunjukkan bahwa artileri Rusia telah meleset dari target mereka.

Klaim Rusia tampaknya sebagai tanggapan atas serangan Ukraina terhadap barak Rusia pada Hari Tahun Baru di Makiivka, sebuah kota yang diduduki militer di timur Ukraina.

Ukraina mengatakan "sekitar 400" tentara Rusia tewas dalam serangan itu, yang dilaporkan sebagai korban jiwa terbesar Rusia sejak perang dimulai pada Februari.

Baca Juga: Orang Kuat Ukraina Akhirnya Tewas di Pertempuran Bakhmut, Terlibat Kontak Senjata Lawan Pasukan Vladimir Putin

Namun, Ukraina menuduh Rusia berbohong tentang korban serangan akhir pekannya, dengan Sergiy Cherevaty, juru bicara angkatan bersenjata Ukraina Timur, menyebut klaim itu sebagai "bagian lain dari propaganda Rusia."

Dikutip Express, dia berkata: "Informasi ini sama benarnya dengan data bahwa mereka telah menghancurkan semua HIMARS kami."

HIMARS adalah peluncur roket artileri jarak jauh yang dikembangkan oleh Amerika Serikat dan telah digunakan oleh Ukraina untuk menargetkan pangkalan Rusia.

Baca Juga: Serangan Pejuang Kiev Melambat Cuma Bunuh 44 Tentara Rusia, Pasukan Chechnya Bantai 70 Tentara Ukraina

Wartawan telah mengunjungi dua asrama perguruan tinggi yang dikatakan Rusia menahan tentara Ukraina, dan mengatakan kedua bangunan itu tampaknya tidak terkena serangan langsung.

Media di lapangan juga mengatakan tidak ada tanda-tanda pembunuhan terjadi di daerah tersebut.

Wartawan internasional dan organisasi media di tempat kejadian di Kramatorsk mengatakan Rusia meleset dari target mereka dan tidak ada tentara di dalam barak ketika serangan terjadi.

Baca Juga: Tentara Grup Wagner Telah Menguasai Soledar, Akan Umumkan Jumlah Tentara Ukraina yang Menyerah

Dua wartawan dari kelompok media Reuters mengunjungi barak yang diklaim Rusia menampung tentara Ukraina dan mengatakan tidak ada tanda-tanda korban massal.

Wartawan telah mengambil foto lokasi untuk menunjukkan bahwa serangan artileri Rusia meleset dari sasaran mereka.

BBC dapat mengonfirmasi lokasi ekstraksi di mana serangan yang diklaim terjadi, dan mengatakan "tidak ada bukti visual" bahwa area tersebut "dihantam dengan parah".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x