ZONA PRIANGAN - Australia telah menyatakan ‘tidak sah’ mengenai klaim teritorial dan maritim China di Laut China Selatan.
Hal ini telah menandai meningkatnya ketegangan baru-baru ini dengan Beijing dan membawa Canberra lebih jauh berpihak dengan Washington.
Deklarasi tersebut, dibuat dan diajukan ke PBB, Kamis lalu, muncul setelah Amerika Serikat mengeras posisinya awal bulan ini, dan menuduh Beijing sebagai ‘Sepenuhnya tidak sah, dalam kampanye menggertak’ untuk mengendalikan Laut China Selatan.
Baca Juga: Taylor Swift Bermain di Hutan, dalam Video Musik ‘Cardigan’ dan Merilis Album Baru
Seperti diberitakan laman theguardian.com, baru-baru ini, pergeseran posisi Australia ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, dan Menteri Pertahanan, Linda Reynolds, bersiap untuk mengunjungi Washington.
Kunjungan minggu depan untuk bertemu dengan Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, dan Sekretaris Pertahanan, Mark Esper, dalam Konsultasi Kementerian Negara Australia–AS (Ausmin) 2020.
Deklarasi Australia ke PBB tersebut mengatakan, ‘Australia menolak klaim China mengenai ‘hak sejarah’ atau ‘hak dan
ketertarikan maritim’ sebagai kemapanan dalam upaya menguasai Laut China Selatan.
Baca Juga: Para Ilmuwan Sedih, Beruang Kutub Akan Hilang pada Tahun 2100
Deklarasi Australia ini sejalan dengan keberatan dan komplain dari Filipina, Vietnam, dan Malaysia bertalian aksi Beijing di Laut China Selatan, dan menolak keabsahan ‘aktivitas membangun pulau’ untuk menciptakan pulau-pulau buatan.