ZONA PRIANGAN - Dua jet tempur Su-27 Rusia berhasil menjatuhkan drone MQ-9 milik Amerika Serikat di atas Laut Hitam.
Insiden itu makin memanaskan konflik di Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Washington langsung melayangkan protes.
Sementara Moskow mengklaim, jet tempur Su-27 tidak menabrak drone MQ-9 milik Amerika Serikat. Drone itu jatuh sendiri.
Komando Eropa AS mengatakan dua jet tempur Su-27 Rusia mencegat drone saat berada di wilayah udara internasional.
Dikatakan salah satu pesawat tempur Rusia menabrak baling-baling MQ-9, menyebabkan pasukan AS menjatuhkannya di perairan internasional, untuk keamanan.
"Sebelumnya, Su-27 membuang bahan bakar ke MQ-9 dan terbang di depannya beberapa kali dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional," kata Komando Eropa AS dalam sebuah pernyataan dari Stuttgart, Jerman.
Baca Juga: Pejuang Ukraina Lenyapkan 221 Tentara Vladimir Putin di Zona Pembunuhan, Kota Bakhmut Masih Membara
Insiden itu tampaknya menjadi yang pertama sejak puncak Perang Dingin di mana sebuah pesawat AS dijatuhkan setelah bertemu dengan pesawat perang Rusia.
Kremlin bersikeras pesawat tempurnya tidak mengenai drone MQ-9 Reaper. Sebaliknya, dikatakan drone itu bermanuver tajam dan jatuh ke air setelah pertemuan dengan jet tempur Rusia yang telah diacak untuk mencegatnya di dekat Krimea.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pejabat Departemen Luar Negeri AS akan berbicara langsung dengan rekan-rekan Rusia mereka dan "menyatakan keprihatinan kami atas pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional ini".
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebutnya sebagai "pelanggaran hukum internasional yang kurang ajar".
Dia mengatakan AS memanggil duta besar Rusia untuk mengajukan protes dan duta besar AS untuk Rusia, Lynne Tracy, telah membuat pernyataan serupa di Moskow.
Rebekah Koffler, mantan perwira Badan Intelijen Pertahanan, mengatakan, Vladimir Putin telah memberikan sinyal yang kuat agar Amerika Serikat jangan bermain-main di Ukraina.
Baca Juga: Pejuang Kiev Bunuh Perwira Pasukan Elit Spetnaz, Boris Mikheev Dianugerahi Gelar Pahlawan Rusia
"AS harus menafsirkan tindakan ini sebagai pesan strategis Putin yang mengirim telegram bahwa Rusia akan meningkatkan agresinya ketika harus mempertahankan Krimea," ucap Koffler kepada Express.***