Proyek Fusi Nuklir Terbesar di Dunia Mulai Dirakit di Prancis

- 31 Juli 2020, 14:50 WIB
 Proyek fusi nuklir terbesar di dunia akan meniru energi di matahari.*/ITER ORGANIZATION
Proyek fusi nuklir terbesar di dunia akan meniru energi di matahari.*/ITER ORGANIZATION /

ZONA PRIANGAN – Proyek fusi nuklir terbesar di dunia yang akan meniru reaksi di matahari untuk menghasilkan energi bersih telah dimulai di Prancis.

Berlokasi di Provence, Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional atau ITER diharapkan mulai menghasilkan energi pada tahun 2035.

Energi fusi bekerja dengan menabrakkan atom-atom hidrogen berat untuk membentuk helium, yang akan melepaskan sejumlah besar energi dalam prosesnya, mirip yang terjadi di pusat bintang.

Baca Juga: Ada Pemandangan Aneh, Bermain Bolavoli di Atas Situs Uji Nuklir

Dalam tungku bintang, gravitasi yang dihasilkan cenderung memuati atom-atom hidrogen untuk menolak satu sama lainnya, seperti dua kutub positif di ujung magnet.

Di ITER, hal ini akan dilakukan dengan menciptakan cincin yang dimuati gas sangat panas yang disebut plasma, mencapai suhu 270.000.000°F, yang akan terjadi dengan menempatkan magnet-magnet.

Untuk jumlah bahan bakar yang sama, sistem fusi menghasilkan sekitar empat kali dari pembangkit listrik energi nuklir konvensional, yang menggunakan sistem pemisahan atom, atau reaksi fisi.

Baca Juga: AS akan Membangun PLTN untuk Bulan dan Mars

Fusi, yang disebut-sebut sebagai ‘keajaiban untuk planet kita’ menggunakan bahan bakar yang mudah didapat dan tersedia dengan murah, bersih dan aman tanpa limbah radioaktif.

Tujuh mitra utama internasional berkolaborasi untuk membawa tenaga fusi praktis ITER menjadi kenyataan, termasuk China, Eropa, India, Jepang, Rusia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Proyek ITER, seperti diberitakan laman dailymail.co.uk, baru-baru ini, telah diluncurkan pada 2006 dan direncanakan melakukan tes pertama tahun ini, untuk mencapai fusi penuh pada 2023.

Baca Juga: Foto Permukaan Mars dengan Resolusi Tinggi Jadi Viral

Namun proyek ini menghadapi pelambatan akibat masalah keuangan, anggaran, dan pandemi Covid-19.

Di akhir 2016, direktur jenderal ITER Bernard Bigot melaporkan bahwa jadwal baru akan membidik ‘plasma pertama’, untuk membuktikan konsep reaktor bekerja, pada Desember 2025, dan operasi penuh dicapai pada tahun 2035.

“Jelas, pandemi saat ini berdampak pada awal jadwal,” tambah Dr Bigot saat seremoni peluncuran alat Tokamak ITER yang berisi plasma, yang secara virtual dihadiri para pemimpin dunia.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x