Network
ZONA PRIANGAN - Sebanyak 1.679 orang, termasuk 660 anak-anak, dievakuasi dari daerah dekat pembangkit listrik nuklir Zaporizhzhia, menurut pejabat yang dilantik oleh Moskow di wilayah Zaporizhzhia yang dikendalikan oleh Rusia pada Minggu malam.
Kepala badan pengawas tenaga nuklir PBB memperingatkan pada Sabtu bahwa situasi di sekitar pembangkit listrik tersebut telah menjadi "berpotensi berbahaya" saat pejabat yang diangkat oleh Moskow mulai mengevakuasi orang dari daerah sekitar.
Ukraina diperkirakan akan segera memulai serangan balik yang sangat dinantikan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia, termasuk di wilayah Zaporizhzhia.
Baca Juga: Serangan Rusia Terhadap Ukraina Meningkat: Korban Luka dan Kerusakan di Kyiv
"(Para pengungsi) telah ditempatkan di pusat akomodasi sementara untuk penduduk wilayah garis depan Zaporizhzhia di Berdiansk," kata Yevgeny Balitsky, gubernur yang dilantik oleh Rusia dari wilayah Zaporizhzhia yang dikendalikan oleh Rusia, di saluran pesan Telegram-nya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Berdiansk adalah kota pelabuhan di tenggara Ukraina di pantai Laut Azov, yang telah diduduki oleh Rusia sejak awal invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.
Situasi di wilayah Zaporizhzhia menjadi semakin tidak stabil akibat eskalasi konflik antara Ukraina dan Rusia. Konflik ini juga telah menimbulkan kerugian besar baik dari segi manusia maupun materiil. Pembangkit listrik nuklir Zaporizhzhia menjadi salah satu daerah yang terdampak akibat konflik ini.
Baca Juga: Presiden Ukraina Ungkap Persiapan Pertahanan Terhadap Serangan Rusia
Selain itu, evakuasi massal yang dilakukan juga mengkhawatirkan banyak pihak, terutama karena pembangkit listrik nuklir Zaporizhzhia menjadi tempat yang potensial berbahaya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
