Setelah Macron Dianggap Hina Islam, Subhanallah Kini Jumlah Mualaf di Perancis Melonjak Naik

- 13 November 2020, 14:42 WIB
Umat Islam di Perancis./Hasmi. Org
Umat Islam di Perancis./Hasmi. Org /

ZONA PRIANGAN - Sejatinya bukan kali ini saja surat kabar satir Charlie Hebdo memicu masalah dengan menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW.

Dengan alasan sebagai bagian dari kebebasan berekspresi, telah berkali-kali Charlie Hebdo menampilkan hal serupa yang sangat mengganggu perasaan umat Islam.

Permasalahan kian bertambah, karena Presiden Perancis Emmanuel Macron terkesan membela penerbitan tersebut, lagi-lagi dengan alasan yang sama, yakni kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Iwan Fals yang Mengunggah Foto Massa Pendukung Habib Rizieq Menuai Kecaman Warganet, Ada Apa?

Sontak, Macron kembali menjadi sorotan publik tidak hanya di Indonesia namun juga masyarakat dunia, khususnya bagi umat yang beragama Islam.

Pasalnya, Presiden yang diklaim menjadi presiden termuda saat ini di Perancis dengan usianya 39 itu, pernyataannya banyak menuai kecaman, lantaran menjadi kontroversi karena berhubungan dengan Islam.

Seperti yang dikutip dari Al Jaazera, Emmanuel Macron sebelumnya menggambarkan Islam sebagai agama yang krisis di seluruh dunia.

Baca Juga: Mau Tahu Sepuluh Smartphone Terlaris di Dunia Tahun 2020, Ternyata iPhone Ada di Peringkat Teratas

Belum lagi awal bulan Oktober Emmanuel Macron yang berjanji melawan Separatisme Islam dimana menurutnya berpotensi mengambil kendali komunitas Muslim di Perancis.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x