ZONA PRIANGAN - Orang-orang yang pernah berbuat maksiat, disegerakan untuk bertobat.
Namun tidak sedikit orang yang bertobat cukup di mulut saja dengan mengucapkan istigfar.
Sejatinya tobat tidak cukup dengan mengucap Astagfirullah, namun harus disertai dengan kesungguhan dan harapan akan memperoleh ampunan.
Baca Juga: Stop! Penggunaan Husnul Khatimah untuk Orang Meninggal, Itu Kebiasaan Tidak Tepat
Orang yang bertobat harus patuh kepada aturan Allah SWT. Menyesal melakukan perbuatan tercela. Tidak mengulangi kesalahan lagi.
Nabi Muhammad SAW pernah membacakan ayat Alquran mengenai keuntungan dari tobat kepada para sahabatnya.
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan orang-orang yang menyucikan diri." (Q.2:222).
Baca Juga: 5 Azab Menanti Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Nomor 4 Sangat Mengerikan
Rasulullah pun bersabda: "Tidak sesuatu pun yang dicintai oleh Allah selain daripada seorang pemuda yang bertobat."
Nabi Muhammad pun tetap bertobat walau pada dirinya sudah terpelihara kesucian.
Dalam sehari Rasulullah bertobat kepada Allah SWT 70 kali.
Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya
Kalangan ahli sunah mengatakan, keberhasilan tobat tergantung pada tiga syarat.
1. Menyesal atas pelanggaran yang dilakukan.
2. Meninggalkannya dengan segera.
3. Memutuskan untuk tidak kembali kepada maksiat.
Baca Juga: Rajin Membaca Surat Al Ikhlas di Setiap Ada Kesempatan, Kematian Muawiyah Dimuliakan Allah SWT
Ada yang mengatakan yang penting adalah syarat pertama dan penyesalan sudah cukup untuk bertobat.
Dengan penyesalan, maka dua syarat berikutnya akan mengikuti. Namun jika yang bersangkutan kembali melakukan pelanggaran, artinya belum tobat.***