Uttiek M Panji Astuti Ungkapkan Jejak Kejayaan Keilmuan Islam di Tiga Benua, Lewat Buku ‘Journey To The Light’

15 Oktober 2022, 14:24 WIB
Uttiek M Panji Astuti ungkapkan jejak kejayaan keilmuan Islam di tiga benua, lewat buku ‘Journey To The Light’. /ZonaPriangan.com/Yurri Erfansyah/

ZONA PRIANGAN – Buku yang berjudul "Journey to The Light: Menyusuri Jejak Kejayaan Keilmuan Islam di Tiga Benua" kembali diluncurkan belum lama ini.

Karya ke-6 dari bukunya Uttiek M. Panji Astuti, yang merupakan seorang jurnalis yang dikenal sebagai Islamic Travel Writer ini merupakan waqaf literasi ketiganya.

"Seluruh royalti dari penjualan buku ini diwaqafkan untuk mahasiswa Indonesia yang tengah studi di Universitas Al Azhar, Mesir, melalui Lazismu Mesir," katanya seusai acara bedah buku di kawasan Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Hilang Ribuan Tahun, Istana Kerajaan Mitanni Muncul Kembali Membuat Heboh Masyarakat Timur Tengah

Lebih lanjut Uttiek mengatakan, buku ini sudah mulai melanglangbuana sejak Agustus 2021 dan menjadi buku incaran para pembaca peradaban Islam.

"Dalam buku ini saya menuliskan 10 madrasah yang luar biasa di tiga benua, yakni Eropa, Afrika, dan Asia, pada masa kejayaan Islam yang beberapa di antaranya masih berdiri kokoh hingga hari ini," ungkapnya.

Menurut Uttiek, kalaulah sebuah peradaban meninggalkan jejak berupa istana yang megah, taman yang indah, itu tak benar-benar istimewa.

Baca Juga: Rahasia Masjid Islam Quwwat di New Delhi, Punya Pilar Besi Berusia 1.600 Tahun Tidak Pernah Berkarat

"Namun bila jejak yang ditinggalkan adalah madrasah yang luar biasa, maka bisa dipastikan tingginya narasi peradaban yang dituliskan," jelasnya.

Saat menyusuri jejak peradaban Islam, Uttiek begitu menikmati setiap persinggahan ke madrasah, institusi pendidikan yang menjadi bukti lekatnya Islam dengan ilmu pengetahuan.

Pada masa itu, lanjut Uttiek, madrasah bukan sekadar institusi pendidikan dasar seperti yang dikenal hari ini, namun sampai ke jenjang perguruan tinggi yang menawarkan gelar kesarjanaan.

Baca Juga: Ini Doa yang Biasa Dipanjatkan Enam Nabi, Bisa Diamalkan Umat Islam untuk Mengumpulkan Pahala

"Saya terpekur takzim di depan Jami’ah Al Qarawiyyin atau Universitas Al Qarawiyyin, Fez, Maroko," imbuhnya.

Uttiek menjelaskan, institusi pendidikan Islam itu bukan hanya tercatat sebagai universitas tertua di dunia, yang didirikan satu abad sebelum Universitas Al Azhar, Kairo dan tiga abad sebelum Universitas Oxford di Inggris.

Tapi lebih dari itu, universitas ini didirikan oleh seorang muslimah bernama Fatimah Al Fikhri, di tahun 859 M, jauh sebelum Shalahuddin Al Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis.

Baca Juga: 300 Juta Tahun Lagi, Benua Amerika Bertabrakan dengan Asia Membentuk Superbenua yang Disebut Amasia

"Saya mentasbihkan rasa hormat melihat menara-menara Masjid Al Azhar, Kairo, yang menjulang. Menyusuri selasarnya membuat hati saya bergetar," terangnya.

Uttiek menceritakan, barangkali di sudut itu, dulu Sang Pahlawan Shalahuddin Al Ayyubi pernah membenamkan rukuk dan sujud panjangnya sebelum memimpin pasukan membebaskan Baitul Maqdis.

"Seperti inikah dulu halaqah Imam Suyuthi? Ahli hadist yang mendedikasikan hidupnya untuk belajar dan mengajar di institusi pendidikan yang terhormat ini," tanyanya.

Baca Juga: Air dari Luar Bumi Ditemukan untuk Pertama Kalinya di Dalam Meteorit yang Jatuh di Inggris

Perjalanan menyusuri madrasah-madrasah pada masa kejayaan Islam di tiga benua ini bukanlah perjalanan biasa bagi Uttiek.

Dari Madinah tempat berawal sejarah, ia meneruskan langkah ke Baitul Maqdis yang disesaki dengan banyak madrasah.

Di tempat yang hari-hari ini dinista para zionis, dulunya ternyata adalah majelis-majelis ilmu yang tak terhitung banyaknya.

“Di Cordoba saya harus menyaksikan luka. Di Bukhara saya tertegun sebagaimana Gengis Khan yang tercengang menyaksikan Kalyan Minaret yang berdiri kokoh di depan Madrasah Mir-i-Arab," katanya.

"Seperti apa kondisi madrasah-madrasah itu saat ini? Pertanyaan ini akan terjawab dalam buku ke-6 saya 'Journey to The Light'," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler