Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Belarusia Memutuskan untuk Membelot setelah Mendapat Suatu Kabar dari Neneknya

6 Agustus 2021, 15:02 WIB
Olimpiade Tokyo 2020: atlet Belarusia memutuskan untuk membelot setelah mendapat kabar dari neneknya bahwa negerinya tak aman. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Pelari cepat Olimpiade Krystsina Tsimanouskaya memutuskan untuk membelot saat dia dibawa ke bandara Tokyo karena neneknya mengatakan kepadanya bahwa tidak aman untuk pulang ke Belarusia.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters di Warsawa pada Kamis, dia mengatakan keluarganya khawatir dia akan dikirim ke bangsal psikiatri jika dia kembali ke Belarus, dan neneknya telah menelfonnya untuk memberitahunya agar tidak kembali ke negaranya.

"Saya selalu jauh dari politik, saya tidak menandatangani surat apa pun atau melakukan protes apa pun, saya tidak mengatakan apa pun terhadap pemerintah Belarusia," Krystsina Tsimanouskaya, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Kamis 5 Agustus 2021.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 6 Agustus 2021: Nino Fokus ke Urusan Reyna, Pengadilan Seru Menanti di Persidangan Elsa

"Saya seorang olahragawan dan saya tidak mengerti apa pun dalam kehidupan politik. Saya mencoba untuk tidak melakukan apa pun selain olahraga dalam hidup saya dan saya mencoba yang terbaik untuk tidak terganggu oleh politik," tambahnya.

"Ini mungkin terdengar kejam karena semua hal buruk yang terjadi di Belarusia pada musim panas lalu, tetapi saya berusaha untuk menghindarinya, tetapi yang saya inginkan hanyalah berangkat ke Olimpiade dan melakukan yang terbaik," katanya, merujuk pada protes tahun lalu terhadap Presiden Alexander Lukashenko yang menyebabkan tindakan keras polisi.

"Saya ingin berada di final dan bersaing untuk medali," ujarnya.

Baca Juga: Bintang Remaja Olimpiade Asal Inggris Sky Brown Kini Telah Bernilai Rp69,8 Miliar

Atlet berusia berusia 24 tahun itu menyebabkan kehebohan pada Minggu ketika dia mengatakan pelatihnya yang marah atas kritiknya, telah memerintahkannya untuk dikirim pulang dari Tokyo. Setelah mencari perlindungan dari polisi Jepang, dia terbang pada Rabu ke Polandia, bukan ke Belarus.

Polandia, yang telah lama kritis terhadap pemerintahan otoriter Lukashenko dan menampung banyak aktivis dari Belarus, telah memberikan Tsimanouskaya dan suaminya visa kemanusiaan. Tapi neneknya tetap di rumah.

"Nenek menelepon saya ketika mereka sudah mengantar saya ke bandara," kata atlet itu.

Baca Juga: Wanita 'Pemburu Hantu' Jatuh dari Ketinggian 20 Kaki Menerobos Atap Stasiun Kereta Api Tua

"Secara harfiah, saya punya waktu sekitar 10 detik. Dia menelepon saya, semua yang dia katakan kepada saya adalah: 'Tolong jangan kembali ke Belarus, itu tidak aman'".

"Itu dia, dia menutup telefon," katanya.

"Saya ingin kembali ke Belarus. Saya mencintai negara saya. Saya tidak mengkhianatinya dan saya berharap saya bisa kembali," pungkasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler