ZONA PRIANGAN - Bintang sepak bola cantik asal Venezuela, Deyna Castellanos yang bermain di Atletico Madrid mengaku sebagai korban pelecehan seksual.
Pelecehan seksual itu terjadi selama dia membela tim nasional wanita Venezuela. Lebih mengejutkan lagi, korbannya ada 24 pemain.
Deyna Castellanos bersama korban pelecehan seksual menandatangani surat terbuka agar kasus serupa tidak terjadi lagi di Venezuela.
Baca Juga: Tragis, Pemain Bola Voli Cantik Asal Afghanistan, Mahjabin Hakimi Tewas Dipenggal Taliban
Dalam surat tersebut, memang tidak disebutkan nama pelaku, cuma digambarkan sebagai mantan pelatih.
Sejumlah pihak langsung menunjuk Kenneth Zseremeta, yang pernah dipercaya sebagai pelatih tim nasional wanita Venezuela di berbagai tingkatan.
Deyna Castellanos juga membuat pernyataan pribadi di mana dirinya tumbuh dalam batas-batas Tim Nasional Venezuela yang dipimpin oleh orang yang memiliki karakteristik kasar.
Baca Juga: Kheira Saadi, Wajah Cantiknya Lebih Pantas Jadi Model Ketimbang Sebagai Petarung dalam Oktagon
Castellanos mengatakan bahwa membaca tentang skandal yang melanda NWSL di AS mengingatkan kembali kasus yang sama di Venezuela.
Para pemain berasumsi bahwa lingkungan machista ini, dibangun di atas kontrol dan degradasi eksploitatif.
Meskipun dia tidak secara khusus menyebutkan nama pria yang terlibat, Castellanos mengatakan bahwa pengalaman positifnya ketika dia bergabung dengan Florida State University.
Di antara daftar tuduhan, Castellanos mengklaim bahwa pelatih telah meminta pemain untuk mengunjungi kamarnya, tulis rt.com.
Dia juga mengklaim bahwa orang-orang yang memiliki kekuatan untuk mengubah situasi menjadikan diri mereka kaki tangan dengan memilih untuk tidak bertindak.
Ke-24 pemain dalam surat itu mengungkapkan bahwa mereka memutuskan untuk membuka kasus untuk menghindari situasi pelecehan berikutnya.
Tahun lalu, menurut dokumen itu, seorang pemain yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa dia telah dilecehkan secara seksual oleh Zseremeta sejak usia 14 tahun.
Jenis lain dari dugaan pelecehan yang sering datang dalam bentuk panggilan telepon dengan undangan, hadiah dan pijatan yang tidak pantas.
Baik Federasi Sepak Bola Venezuela maupun Zseremeta, yang telah kembali ke Panama sambil terus melatih tim wanita, tidak secara terbuka berkomentar atau menanggapi tuduhan tersebut.***